Langsung ke konten utama

Ternyata Yayasan Sirah program Punya Talas Vokasional




Banda Aceh - Yayasan Pintu Hijrah (SIRAH) merupakan sebuah lembaga non profit yang bergerak di bidang pengembangan dan peningkatan taraf hidup masyarakat yang berwawasan keislaman tanpa narkoba.

Diawal pendiriannya Yayasan Pintu Hijrah (SIRAH) yang bertempat di Lam Dingin, Banda Aceh itu berfokus pada kegiatan rehabilitasi pecandu narkoba (rawat inap dan jalan). Selain itu, dengan berbagai program unggulan yang bergerak di bidang budaya, pendidikan dan sosial, SIRAH juga memiliki program ekonomi kreatif yaitu program talas vokasional.

Program unggulan ini merupakan pembibitan, penanaman dan pengolahan talas satoimo. Talas satoimo adalah talas Jepang yang dilihat dari fisiknya lebih mendekati umbi yang ada di Indonesia yang disebut Bentul. Diprediksi akan menjadi sebagai alternatif pengganti pangan masa depan dunia.

Ketua bidang ekonomi Kreatif Yayasan Sirah, Mukhtar Satoimo mengatakan agar pemerintah baik gubernur Aceh atau kepala daerah terpilih harus mendukung program pangan masa depan dunia ini.

"Kita berharap agar pemerintah Aceh baik melalui dinas, maupun melalui anggota dewan dan pejabat setempat mendukung program talas vokasional ini", harap Mukhtar

Mukhtar Satoimo menyampaikan pemberdayaan ekonomi kreatif ini merupakan sebuah kegiatan positif dan mulia yang diperuntukkan bagi para klien yang sedang direhabilitasi.

"Tujuan utama dari pembibitan, penanaman dan pengolahan talas satoimo dari Jepang ini ialah agar para klien yang sedang rehab bisa menggunakan waktu mereka untuk melakukan kegiatan positif dan produktif dimana setelah proses penyembuhan mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri melalui program kelompok tani," ungkap Mukhtar

Mukhtar menambahkan ia mengapresiasi sikap gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang mendukung
upaya program pemerintah dalam menyelamatkan generasi muda dan bangsa dari bahaya laten narkoba.

"Kita mengapresiasi setiap program positif yang disampaikan Pak gubernur Irwandi disaat pelantikan untuk serius berupaya dalam menangani peredaran narkoba di Aceh," ujarnya

"Harapannya seluruh elemen mendukung dan yang terpenting program/wacana itu cakap sesuai bikin. Mari laksanakan sesuai apa yang dikatakan " pungkas Mukhtar Satoimo

Senada dengan Mukhtar, Program Manajer Rehabilitasi Yayasan Pintu Hijrah Safrizal S. S. Pd menyampaikan kegiatan dan program ekonomi kreatif seperti ini sangat berguna bagi teman-teman pada tahap pemulihan tuntas.

"Kita berharap rekan-rekan bisa memastikan setelah mereka direhab, mereka akan buat usaha yang kreatif, produktif dan inovatif ke depan. Karena usaha itu tidak harus satu jalur dan berkreativitas itu banyak jenis program kegiatannya." harap Safrijal

Safrijal menambahkan program itu sesuai dengan fungsi sosial dan bermanfaat untuk pengembangan usaha rekan-rekan ke depan. 

Ia menambahkan program talas vokasional dapat membantu aktivitas dan memaksimalkan penyembuhan para rekan-rekan dalam menyalurkan aktivitas dan kreativitasnya sehingga mempercepat proses pemulihan dan rehabilitasi.

"Salah satu fungsi utama program ini adalah merubah pola hidup rekan-rekan menjadi pulih, lebih kreatif dan ke depan lebih bermanfaat serta berfungsi sosial," tegas Safrizal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...