Langsung ke konten utama

Kuliah Siap,Wirausaha Dapat



Saatnya Mahasiswa Menjadi Pengusaha
Oleh : Dian Balkis
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah, UIN Ar-Raniry, Darusslam, Banda Aceh
Pendidikan merupakan suatu langkah utama untuk mencapai kesuksesan, baik sesuksesan dunia maupun akhirat. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, maka harus melewati banyak proses, rintangan, hambatan dan cobaan. Apalagi sekarang zaman milineal, orang berlomba-lomba untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) .Menurut mereka dengan menjadi PNS seseorang sudah dikatakan sukses, apalagi orang tua di kampung jikalau anaknya sudah menjadi PNS, itu sudah dikatakan benar-benar sukses.
Padahal dengan menjadi PNS tidak menjamin hidup seseorang akan sukses dan bahagia,karena hanya bergantung pada Pemerintah, walaupun memang benar jika menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) gaji perbulan sudah ada di tangan dan akan diberikan gaji pensiun. Seperti pembaca ketahui bahwa Pemerintah hanya menanggung keluarga PNS dengan dua anak saja. Selebihnya tidak ditanggung Pemerintah. Sehingga mereka PNS tidak dapat hanya dengan berdiam diri saja,tetapi melakukan sesuatu yang bermanfaat agar dapat menghidupi keluarga mereka.
Apalagi sekarang pemuda dan pemudi mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Banda Aceh,dominannya mereka berasal dari di Aceh yang biaya kuliah masih ditanggung oleh orang tua,walaupun ada beberapa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Namun tidak menjamin juga akan mencukupi kehidupan mereka. Bagi mereka yang ditanggung orang tua, harus hemat dalam menggunakan uang, tidak boleh boros, bahkan berfoya-foya.
Sebagai anak yang baik, kita harus membantu ekonomi keluarga. Apalagi orang tua banyak menghabiskan uang untuk biaya kuliah anaknya.Nah, kita sebagai anak harus menyadari hal tersebut.
Banyak cara yang dapat ditempuh mahasiswa untuk menambah penghasilan,sekaligus juga menambah wawasan yaitu dengan berwirausaha. Banyak sekali jenis usaha yang dapat digeluti,misalnya warung kopi yang sekarang lagi kekinian dengan tempat yang unik, sehingga dapat menarik perhatian cewek-cewek yang suka berfoto. Hal ini menjadi daya tarik sendiri untuk berkunjung ke tempat tersebut. Kita, mahasiswa yang cerdas dapat pengambil peluang dari usaha tersebut atau bagi mahasiswi juga  dapat membuat jajanan sehat yang dapat dijual ke kampus, sambilan mereka kuliah juga berwirausaha.
Jadi sebagai mahasiswa yang cerdas, kita tidak hanya terpaku pada satu tujuan,tetapi harus bereksperimen dengan mencoba hal-hal baru. Dengan begitu akan membuat kita semangat dalam menjalani hidup dan dapat membuat kita sukses. Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh kita sebagai muslim,yaitu ketika kesuksesan dunia sudah diraih jangan pernah lupa untuk meraih kesuksesan akhirat. Karena sebaik-sebaik manusia adalah dapat mencapai kesuksesan dunia akhirat.
So, jangan takut untuk berwirausa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...