Langsung ke konten utama

Lustrum I Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry,Gelar Konferensi

Dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke 5 (Lustrum), Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Konferensi Mahasiswa Psikologi I. Konferensi yang berlangsung selama 2 hari (18-19 Desember 2019) merupakan konferensi psikologi pertama yang dilaksanakan oleh organisasi mahasiswa psikologi. Mengambil tema “Positive and Social Psychology”, konferensi ini menghadirkan 4 pembicara utama yaitu Psikolog senior Aceh yaitu Ibu Nurjannah Nitura, Psikolog, M.M, Peneliti Senior Aceh Institute Dr. Fajran Zain, MA, Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry sekaligus sekretaris umum alumni UPSI Aceh Ida Fitria, S.Psi., M.Sc dan Nurul Husna, S.Psi., M.Sc. 

Dalam paparan singkatnya, Ida Fitria , S.Psi., M.Sc salah satu penggagas kegiatan ini menyatakan bahwa mahasiswa harus mampu menjadikan dirinya menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penelitian-penelitian yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Selain 4 pembicara utama, sebagai sebuah konferensi ilmiah, kegiatan ini juga menyediakan waktu bagi 90-an peneliti dari kalangan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry untuk menampilkan 30 hasil penelitian dasar dari berbagai masalah seperti Indegenious Psychology, Psikologi Sosial, Psikologi Keluarga dan sebagainaya. Dalam sambutannya, Dekan FakultasPsikologi UIN Ar-Raniry Dr Salami MA mengatakan bahwa inisiatif yang baik dalam membangun suasana akademik yang baik dan diharapkan di masa yang akan datang, konferensi bisa lebih ditingkatkan seperti untuk mahasiswa psikologi se-Aceh, se-Sumatera bahkan se-Indonesia. Sebagai informasi, artikel terbaik dalam kegiatan ini akan dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Psikoislamedia dan seluruh artikel yang dikirimkan akan dimuat di dalam proceeding konferensi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...