Langsung ke konten utama

BPPA FASILITASI RAPID TEST UNTUK ASN PEMERINTAH ACEH.




Jakarta, 28/07/20. Potretonline.com. Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, peduli ASN Aceh dengan melakukan kerjasama bersama  Rumah Sakit Bunda Jakarta untuk melakukan test Rapid kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (PNS dan Non  PNS ) Aceh, mulai pukul 9.00 WIB sampai dengan selesai, hari ini SELASA, (28/7/2020). 

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, Almuniza Kamal,SSTP, MSI, pada kesempatan pertama di sela mendampingi tugas pejabat Pemerintah Aceh yang sedang melakukan tugas di Jakarta, menyampaikan, bahwa kegiatan ini di tupukan  untuk membantu dan mengantisipasi keadaan kesehatan para ASN Pemerintah Aceh yang bertugas di Badan Penghubung Aceh dan ASN Pemerintah Aceh yang bertugas di Anjungan Pemerintah Aceh TMII Jakarta dan guna menyikapi peningkatan status kesehatan masyarakat di DKI Jakarta terhadap pandemi COVID - 19, yang sedang meningkat kadar statusnya selama ini. 

Ada sejumlah seratus lebih ASN dikumpulkan bersama di ruang Meusapat ( Ruang Pertemuan) di lantai dua ( 2) Mess Aceh yang beralamat di Jalan RP. SOEROSO. Petugas medis dengan ramah dan santun menyapa ASN yang antri, untuk di test kesehatannya, serta mengarahkan ASN yang akan  di ambil sedikit  sampel darah di ujung jarinya, untuk di uji, sambil memberi semangat kepada peserta tes rapid. 

Seraya menunggu tes rapid, yang berlangsung dalam durasi waktu 2  jam, para peserta uji coba tes di beri bingkisan kecil berupa sekotak kue, hand sanitizer, masker dan vitamin C. 

Dua jam berlalu, hasil uji rapid di analisa, dan para petugas mendapat hasil uji yang      baik dari kesehatan ASN yang di uji, dan tetap memberi semangat untuk terus jaga kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan yang diarahkan Pemerintah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...