Langsung ke konten utama

BPBD Banda Aceh Himbau Masyarakat Tetap Patuh Prokes Yang Berlaku





Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh berharap dengan dilaksanakannya penerapan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 51 Tahun 2020 masyarakat semakin mempunyai kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan. 

Hal ini penting disampaikan karena mengingat pada 16 September 2020 tim BPBD, Satpol, Dinas Perhubungan, Polresta, Kodim 0101 BS telah melakukan penegakan hukum yang berlokasi di Jl. T. Nyak Arief Simpang Mesra. 

Sedangkan pada 19 September 2020 malam hari, pihaknya juga melaksanakan kegiatan yang sama di warung kopi dan kafe-kafe di kawasan Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Kuta Alam. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah, S. Sos, M. Si mengatakan bahwa saat penegakan hukum di Simpang Mesra sebelumnya, sebanyak 77 orang terlihat tidak mematuhi protokol dan terpaksa harus kita tegaskan. 

"Saat kita turun ke kafe-kafe 24 orang terpaksa kita berikan sanksi sosial berupa menghafalkan surah pendek (Surah Al-quran). Dengan itu kita berharap kesadaran dari seluruh masyarakat untuk menjaga agar Covid-19 tidak menyebarluas secara cepat di Banda Aceh," kata Rizal saat dikonfirmasi pada Sabtu, (20/9/2020).

Rizal menambahkan bahwasanya pihaknya tidak ingin menghukum masyarakat yang melanggar, melainkan ingin masyarakat sadar untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sebagai adaptasi kebiasaan baru. 

"Karena masa pandemi ini semakin meningkat kasus positif Covid-19 di Banda Aceh, maka kita minta kerjasamanya kepada semua masyarakat, untuk saling mengingatkan dan menjaga 4M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," tutup Rizal.(Hus/hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...