Langsung ke konten utama

Monitoring Data Covid dan Zonasi, Kecamatan Meuraxa Bentuk Posko PPKM



Banda Aceh - 28/05/21.Potretonline.com. Tim dari Kecamatan Meuraxa mulai membentuk posko PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala Mikro di gampong-gampong dalam wilayah kecamatan setempat, Rabu (26/5/2021).

Camat Meuraxa, Ardiansyah, S.STP, M.Si menyebutkan pada hari ini pihaknya baru saja membentuk posko PPKM di enam gampong yang ada di kecamatannya.

“Hari ini baru enam gampong mungkin besok akan kita lanjutkan ke gampong-gampong lain, Insyaallah dalam dua hari kedepan akan selesai seluruh wilayah Kecamatan Meuraxa,” katanya didampingi Kapolsek Ulee Lheue Iptu Sujono.

Gampong yang sudah dibentuk posko PPKM diantaranya, Gampong Blang, Lamjabat, Gampong Pie, Gampong Baro, Lampaseh Aceh dan Gampong Lambung.

Ia menjelaskan susunan posko PPKM ini diketuai Camat dan keuchik bertindak sebagai wakil di gampong masing-masing serta dibantu apatur gampong dan petugas yang akan membantu monitoring dan zonasi.

Adapun tujuan dibentuknya posko PPKM ini kata Ardiansyah, untuk melacak sekaligus tempat perhimpunan data terhadap perkembangan dan keberlanjutan dari Covid-19

“Juga kita khususkan lagi untuk kita bisa memonitor sekaligus bisa membuat zonasi dari mulai dusun hingga tingkat gampong,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, pasien Covid-19 di Banda Aceh meningkat dua kali lipat pasca lebaran.

“Sebelum Lebaran kasus hanya berkisar di bawah 10 atau belasan orang per hari. Tapi setelah Lebaran meningkat mulai dari 17 orang sampai 40 pasien per hari yang terkonfirmasi positif COVID-19, bahkan hari Senin (24/5) ini saja 30 orang dinyatakan positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, Ardiansyah berharap, melalui posko PPKM ini dapat menekan perkembangan Covid-19 di Kota Banda Aceh terutama di Kecamatan Meuraxa.

“Inilah ikhtiar dari kita untuk menekan laju Covid-19 dan juga untuk meminimalisir angka kerawanan.”(Ah/Hz)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...