Langsung ke konten utama

"POTRET MENEBAR VIRUS LITERASI DI SMK NEGERI 1 LOKOP, PEDALAMAN ACEH TIMUR"



(Semangat Menyambut HGN di Daerah 3T)

Oleh Baihaki
Pemerhati Pendidikan, Berdomisili di Banda Aceh


Empat belas tahun silam dalam suasana konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia,  tidak menyurutkan langkah bagi penulis dan sejumlah mahasiswa FKIP-Unsyiah untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pendidikan di wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Timur, walau daerah ini masuk dalam katagori zona merah.

Lokop, Kecamatan Serbajadi, salah satu daerah pedalaman di Kabupaten Aceh Timur dengan destinasi panorama alamnya yang sangat indah, sejuk dan di sepanjang jalan dengan hamparan tanahnya yang subur, kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)nya. Hasil perkebunan sawit dan pertanian merupakan, seperti sayur, ubi dan pisang merupakan komoditi andalan di daerah ini.

Jarak tempuh antara Idi, ibukota Kabupaten Aceh Timur menuju Lokop sekitar 110 Km yang bisa kita lalui dengan menggunakan jalan darat. Lokop bukan saja kaya akan hasil alamnya, namun juga terdapat objek wisata tempat pemandian. Airnya yang sejuk, jernih dan dikelilingi bebatuan serta masih perawan, merupakan secuil keindahan surga Allah jatuh dari langit ke bumi yang tersembunyi di pedalaman Kecamatan Serbajadi.

Itulah kondisi empat belas tahun silam, saat kami mengunjungi daerah ini. Seiring dengan perjalanan waktu, apalagi dengan kondisi Aceh sudah sangat kondusif, tentu daerah ini semakin berkembang dengan pembangunannya. Dahulunya harus melewati jalan bebatuan dan tanah yang lembek, sudah barang tentu berdebu saat musim kemarau dan becek ketika musim hujan. Namun sekarang barangkali semua ruas jalan menuju Lokop sudah beraspal.

Di Lokop terdapat sebuah sekolah tingkat menengah atas, yaitu SMK Negeri 1 Lokop. Sekolah ini telah ditetapkan oleh pemerintah pusat masuk dalam katagori "Daerah Khusus" karena letak geografisnya jauh di pedalaman. Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Aceh Timur masih banyak terdapat sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil.



Ibu Ita Masyita,SP atau lebih akrab dipanggil Bunda Mu'affii, guru yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara ini sudah tujuh tahun mengabdikan ilmunya di SMK Negeri 1 Lokop . Ia sudah berdomisili di daerah ini dengan ikut memboyong suami dan anak-anaknya untuk mengabdi di daerah terpencil. Bagi ibu Ita, ini adalah tantangan tersendiri yang harus dilalui dan ditekuni.

Pada bulan Juni 2017 beberapa bulan yang lalu, Ita Masyita meraih juara pertama pada "Penilaian Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Katagori Guru Berdedikasi dari Daerah Khusus." Atas prestasi yang ia raih, Pemerintah Aceh menghadiahkan paket umrah bersama guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi lainnya yang akan diberangkatkan pada bulan Desember 2017 mendatang.

Tak sampai disitu, pada bulan Agustus tiga bulan yang lalu. Ita Masyita meraih juara ketiga tingkat nasional katagori guru berdedikasi dari daerah khusus pada penilaian yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI di Jakarta. Bersama dua orang pengawas sekolah, Bapak H.Kas Pani dari Aceh Singkil dan ibu Jamilah dari Kota Banda Aceh yang juga meraih juara ketiga, ikut mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional.

Pada Peringatan Malam Anugerah Hardikda Provinsi Aceh Tahun 2017. Ita Masyita diundang oleh Dinas Pendidikan Aceh untuk memperoleh Anugerah Penghargaan dari Gubernur Aceh. Beliau menerima hadiah dari Pemerintah Aceh sebagai wujud dedikasi dan prestasinya selama ini yang dihargai sepenuhnya oleh Pemerintah Aceh.

Ibu guru yang murah senyum ini, sadar akan berbagai hadiah yang ia terima. Ada hak orang lain untuk disisihkan. Sebagai oleh-oleh untuk siswanya, Ita Masyita pun membeli Majalah POTRET yang selanjutnya ia bagikan untuk para siswanya di SMK Negeri 1 Lokop dengan harapan bisa mengajak siswa untuk gemar membaca dan menulis sebagai wujud dari gerakan literasi yang sedang digalakan.

Pada Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2017, semangat para guru dan siswa di daerah pedalaman khususnya di Lokop Kabupaten Aceh Timur tentu tidak kalah dengan guru dan siswa yang berada di daerah perkotaan. Semoga karya guru dan siswa di daerah 3T dapat dipublikasikan oleh Pimpinan redaksi Majalah POTRET Bapak Tabrani Yunis, dan peran pengawas sekolah seperti Bapak Burhan Bin Ibrahim dan Bapak Supi Ono  akan sangat membantu memotivasi mereka di pelosok negeri. Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber