Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

MALAM PERGANTIAN KE 365

Oleg Biola Pustaka Kau kukenal serupa senyum terompet yang mampu menyeret  gendang telingaku untuk lari dari sunyi hangatkan malamku yang pernah mati Kau seperti canda tawa bocah-bocah berlarian membawa kembang api di tangan kanan dan menggenggam waktu di tangan kiri begitu erat hingga malam terhenti biar lonceng perpisahan tak terdengar pagi Luruh tetesan gerimis menampung hujan di bejana Ternyata, waktu yang melukis kenangan itu melebihi kesunyian yang begitu agung memeluk malam-malamku di sini Sejenak, sepasang mata kita tertuju pada satu arah yang sama melihat percikan kembang api di angkasa menjelma butiran peri yang terbang membentuk garis gugusan senyumanmu Ingin aku terbentang dan berputar seperti bianglala itu mengulang kembali masa lalu  yang pernah merengkut air matamu Ingin aku selalu bernyanyi untukmu mengisi keheningan di hatimu meski aku tiada pernah sampai menyentuh palung yang tak pernah usai ...

Tsunami Aceh

Puisi- Puisi Reti Sufarni Mahasiswi jurusan Sosiologi Agama, Fakultas Usuluddin, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh “ TSUNAMI ” (26 Desember 2004) Karya: Reti Sufarni Tsunami... Di saat derai tangis pilu menerpa Di kala jeritan masih terdengar di telinga Betapa dahsyatnya Tsunami melanda Tak ada penghujung waktu Hanya kisah sedih yang menjadi pilu Meluluhlantakkan tanah rencong tanpa sisa Memberi luka mendalam bagi setiap yang bernyawa 26 Desember 2004 Dimana hari banyak merenggut jiwa yang tak ingin terjadi menjadi terjadi sesuatu yang tak ingin hilang menjadi hilang Kini hilang tanpa arah Tak ada lagi yang tersisa hanya doa dan air mata Mengingat Tsunami yang melanda menerjang tanpa sisa 26 Desember 2004 yang tak terlupakan oleh setiap insan manusia... “ Sang Pecinta ” Karya : Reti Sufarni Di kala senja datang tak ada kata pasti untuk mengukir belasan rasa tertuang dalam ungkapan yang terus menerjang d...

MURAH BELUM TENTU TIDAK SEHAT

Oleh   Nova Santia Mahasiswa S1 Jurusan   Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry, Banda Aceh   Murah yaitu nilai nominal yang ditentukan untuk menjual produk yang telah diproduksi. Bagi sebahagian orang mungkin berfikir hal yang murah tidak ada untungnya untuk dipergunakan bagi dirinya masing-masing. Dikarenakan   sebahagian orang bukan harga yang menjadi masalah dalam suatu barang atau produk, melainkan yaitu kualitas dan rasa yang pas dilidah. Kalau ditinjau dari sudut lain, harga yang murah ada untungnya bagi orang yang ekonomi rendah atau pas-pasan. Bagi orang yang keuangannya menegah ke bawah, hal yang murah itu ada juga yang sangat membantu kebutuhan dan keperluan masing-masing individu. Bahkan bagi sebahagian orang itu bisa menjadi peluang bisnis baginya, dan itu juga bisa sangat menguntungkan, baik bagi si penjual maupun bagi si pembeli. Hal yang sering orang remehkan karena dianggap murah bisa juga sangat berguna u...