Langsung ke konten utama

Dunia Terus Berubah, Kita Mau Kemana?




Oleh Tabrani Yunis

Akhir-akhir ini, ruang publik bagi masyarakat dunia untuk berekspresi, berkreasi dan berinovasi secara sangat produktif di dunia maya tampaknya semakin banyak dan terbuka luas. Bukan hanya itu, bahkan tidak ada batas waktu. Kita bisa mengisinya dengan berbagai macam isi atau content.  Pokoknya, berbagai macam ruang di dunia maya dibuka tanpa ada batas ruang dan waktu.

Dahulu, ketika email belum ada, kita berkirim surat lewat jasa pos atau jasa pengiriman yang memakan waktu cukup lama. Untuk mengirim surat di dalam wilayah satu Negara saja, seperto halnya, di dalam negeri Indonesia, untuk mengirimkan surat ke Jakarta saja, bisa menghabiskan waktu satu minggu. Namun kini dengan electronic mail atau yang sering kita sebut dengan singkatannya email, surat kita bisa sampai ke tujuan hanya dalam satu klik dan bisa langsung diterima antar benua dan sebagainya. Tentu saja, bukan kiriman dalam bentuk fisik, seperti lembaran kertas yang dimasukan dalam amplop, tetapi semua dalam bentuk elektronik, yang bisa dicetak ( bila diinginkan) oleh si penerima. Kecuali dokumen –dokumen yang sudah dicetak, masih membutuhkan tenaga kurir atau jasa ekspedisi. Jasa ekspedisi berubah begitu cepat.

Anda masih ingat dengan pesawat telepon? Tentu saja masih ingat, apalagi mainan-mainan berbentuk telepon yang memnggunakan kabel tersebut masih bisa kita dapatkan di toko-toko mainan. Nah, telepon  yang dahulu serba kabel dan mahal, setelah adanya telepon Selular yang kita namakan dengan handphone atau mobile phone itu, telepon pun berubah dan bahkan ditinggalkan orang. Telepon kabel sudah tidak layak digunakan, karena hanya diletakkan di rumah, atau tidak bisa dibawa ke mana-mana. Telepon yang kemudian dilengkapi dengan facsimile, printer dan lainnya, kini juga sudah ketinggalan zaman. Semuanya sudah digantikan dengan hadirnya berbagai macam gadgets yang semua ada di dalam satu alat, termasuk kamera dan lain-lain. Ya, tidak dapat dipungkiri, semua bentuk komunikasi menjadi semakin cepat, murah dan masif.

Pokoknya, saat ini, yang kita sebut era digital, era kemajuan pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi dan innformasi, hidup kita penuh dan serba digital. Buktinya, alat-alat atau teknologi informasi dan komunikasi itu hadir semakin canggih atawa sophisticated dilengkapi dengan berbagai macam aplikasi dan semakin semarak dengan adanya berbagai macam bentuk media social seperti Facebook, instagram, twitter, Line, linkedin dan lain-lain. Semua ini membuat dunia semakin sempit. Komunikasi pun semakin membuat mudah dan bahkan jauh lebih murah dibandingkan pada masa lalu atau zaman old.

Ya, semuanya tidak ada batas (borderless) dalam semua strata kehidupan. Semakin sejahtera hidup kita, maka semaki tinggi kualitas dan kecanggihan alat komunikasi yang kita miliki. Bukan hanya itu, yang jelas saat ini, kita pun secara bersama-sama sudah membangun tenpat di dunia maya yang nyata. Lihatlah apa yang sedang terjadi, dunia maya atau yang juga kita sebut dengan cyber itu, semakin disesaki dengan berbagai aktivitas dan orang. Sehingga tidak ada lagi batasan yang disebabkan adanya batas waktu dan tempat. Kapan saja, dimana saja dan dalam suasana apa saja, bisa secara aktif mengekspresikan sesuatu dan juga mengakses sesuatu, informasi dan juga komunikasi langsung serta tidak langsung. Yang penting ada gadget dan tersedia internet.

Terbukti bahwa zaman berubah begitu cepat, sejalan dengan cepatnya pergantian waktu. Dalam kondisi semmacam ini seakan semua hal bisa dilakukan. Semua berubah dengan begitu cepat. Kita bahkan dibuat terkejut-kejut, tanpa pernah bisa kompromi. Yang bisa berfikir dan bertindak cepat dan sigap serta memiliki kapasitas yang proma, mereka akan mampu menyesuaikan diri dengan cepatnya perubahan zaman tersebut. Sementara orang-orang yang tidak memiliki kapasitas seperti yang diharapkan di era digital ini, maka percayalah bahwa mereka akan tergilas dan menjadi korban kemajuan zaman.

Sudah sangat jelas bahwa zaman terus berubah. Tidak ada yang mampu menghambat perubahan itu. Tidak ada yang bisa lari dari perubahan itu. Apalagi perubahan yang sedang berlangsung begitu pesat. Bila ingin diam, maka akan tergilas. Lalu kalau ingin lari, maka akan tertinggal dan bahkan tidak akan mampu mengejar nanti. Pilihan yang tepat adalah harus terus mengikuti perubahan dengan cerdas dan bijak. Menjadi pengikut zaman yang cerdas dan bijak, caranya adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kemauan untuk terus belajar. Bila hingga sekarang kita tidak sadar dan tidak mau belajar beradaptasi atau bahkan menjadi ahli dalam bidang digital, kita hanya akan menjadi korban yang dikorbankan dan akan terus dijaga menjadi korban. Oleh sebab itu, kita harus sadari dan fahami bahwa kita saat ini sedang mengarungi arus deras. Maka, dalam kondisi semacam ini, kita harus mampu selamat dalam mengarungi arus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dengan cerdas dan bijak. Bila kita cerdas dan bijak, Insya Allah akan mampu mengarungi arus deras tersebut.

Nah, apa yang harus kita lakukan ketika kita sekarang sedang menikmati perubahan zaman itu. Jawabannya tetap saja pada sector pendidikan. Pendidikan yang dimaksud, bukan hanya pendidika formal atau pendidikan sekolah. Akan tetapi jauh lebih banyak bisa dilakukan d luar jalur lembaga pendidikan formal. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah memiliki peranan penting untuk menyiapkan generasi bangsa ini selamat dari terjangan arus globalisasi, dan dekadensi  oral yang terus melanda. Kita selayaknya sadar bahwa pendidikan itu bukan hanya sekolah. Masa bersekolah memang diakui dan disebut sebagai masa belajar dalam jenjang pendidikan formal yang maksimal secara mayoritas kita bekajat selama 12 tahun. Namun, sering kali setelah itu proses belajar terputus.Maka idealnya, kita menjalankan prinsip pendidikan sepanjang hayat ( Life long learning.

Kemudian, agar kita mampu menghadapi ancaman atau tantangan perubahan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah tetaplah terus belajar, meningkatkan daya literasi, termasuk literasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masa kini. Sekali lagi, kita memang harus belajar dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang sedang berubah dengan pesat ini. Jadi, camkanlah bahwa dunia terus berubah, maka kini semua orang harus belajar lebih cepat dan lebih maju. Insya Allah kita akan bisa hidup aman.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber