Langsung ke konten utama

Begini Cara Jelaskan Terorisme Pada Anak Menurut Kemdikbud



Oleh: Iqbal Perdana
Staff di CCDE

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia kembali berduka atas tragedi yang merenggut nyawa-nyawa manusia yang tak berdosa. Aksi pengecut dengan niat meneror keharmonisan berbangsa dan beragama kembali terjadi. Banyak korban berjatuhan akibat aksi terorisme yang dilandasi akal tidak waras pelaku.

Di Surabaya, kian miris. Pelaku yang juga melibatkan seorang anak kecil turut menjadi sorotan, betapa kekejian seseorang tidak bertepi. Pada tahap ini penting untuk diketahui bahwa psikologi anak di Indonesia juga terganggu, tidak hanya orang dewasa.

Tidak hanya orangtua, guru juga punya peran besar dalam memberikan informasi yang tepat kepada siswa didiknya. Adapun, guru menjadi layer kedua setelah orangtua untuk menangguhkan persepsi siswa terhadap terorisme yang terjadi di Indonesia. Karenanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ikut serta berperan untuk menjadikan hal tersebut efektif sesuai tujuannya.

1. Pentingnya pengetahuan tentang terorisme di kalangan siswa

Pengetahuan tentang terorisme berguna agar anak-anak tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya di sekelilingnya. Pengetahuan ini berguna agar anak-anak tidak merasa takut, tapi tetap preventif dan antisipatif terhadap terorisme.

menunjukkan bahwa mereka memiliki orangtua dan guru yang suportif ke arah kebaikan itu penting. Selain itu, mereka juga perlu mengerti bahwa ada juga pihak berwenang, seperti polisi, TNI dan pihak medis yang akan senantiasa melindungi. Tidak hanya itu, mereka pun diharapkan dapat saling meyakinkan teman-temannya agar tidak takut terhadap terorisme.

2. Dampak dari salah persepsi anak terhadap terorisme

Kosongnya peran guru dalam menyampaikan dampak terorisme dapat menyebabkan siswa dirundung rasa takut berkepanjangan dan potensi penyimpangan moral, yang bisa berisiko terkena pembentukan ideologi yang keliru. Hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-harinya dan masa depannya.

3. Upaya penyebaran informasi menanggapi terorisme dari Kemdikbud untuk para guru dan kepala sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengimbau guru dan kepala sekolah untuk turut serta menerangkan tindak terorisme di kalangan siswa melalui infografis di atas. Guru perlu menyediakan waktu tersendiri untuk menjelaskan tentang terorisme. Ajak mereka berdiskusi dan dengarkan keluhan serta rasa khawatir mereka. Tekankan bahwa tindak terorisme itu sangat buruk dan bertentangan dengan ajaran agama mana pun.

Jelaskan bahwa tujuan terorisme adalah menebar teror atau ketakutan. Jadi, jangan biarkan rasa takut menyelimuti perasaan mereka berlarut-larut. Selain itu, tumbuhkan rasa aman dan optimistis bahwa kondisi akan membaik. Terakhir, ajak mereka bahu-membahu menciptakan rasa aman antar-sesama.

Keamanan dan kestabilan bangsa tidak hanya diwujudkan oleh satu pihak saja, tapi perlu usaha bersama-sama. Untuk itu, mari berjuang bersama-sama untuk mengecam dan melawan tindak terorisme. Indonesia tidak takut!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...