Langsung ke konten utama

PAMERAN FOTO TENTANG PERAN PENGASUHAN AYAH DI SWEDIA DAN ACEH RESMI DITUTUP

Foto : Sambutan pembukaan


BANDA ACEH– Pameran foto yang bertajuk Swedish DadsandAcehnese DadsFor Gender Equality”resmi ditutup oleh Ketua Panitia, Khairani Arifin SH, M.Hum pada 28 Oktober 2018 Pk.17.00 WIB di Fakultas Hukum Unsyiah. Kegiatan yang dirangkai dengan diskusi publik dan kuliah umum  dibuka secara resmi pada 24 Oktober 2018 dengan pemotongan pita acara oleh Deputy Head of Mission Political Affairs Embassy of Sweden, Johan Hultquist yang didampingi oleh Dekan Fakultas Hukum Unsyiah, Prof. Dr. Ilyas, SH, M.Hum, Kepala Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Nevi Ariani, Direktur Flower Aceh, Riswati dan Ketua Pusat Riset Gender Unsyiah, Safrina pada 24 Oktober 2018. 

Dalam sambutan pembukanya, Johan Hultquist menyebutkan pelaksanaan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menseminasikan sejumah praktek baik pelaksanaan kebijakan terkaitkesetaraan genderdan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anakbaik yang berlaku di Indonesia secara umum dan Aceh khususnya, dan negara Swediasehingga menjadi pembelajaran positif dan motivasi bagi pengambil kebijakan di Aceh dan masyarakat pada umumnya. 


“Sistem pengasuhan anak di Swedia termasuk yang paling dermawan. Swedia menjadi negara pertama yang menerapkan kebijakan tentang cuti bagi orang tua (parental leave) sejak tahun 1974,dimana para ayah ikut serta tinggal dirumah untuk bersama mengasuh anak-anaknya, serta mendapatkan kompensasi dari pemerintah. Melalui kebijakan ini, orang tua dijamin haknya mendapatkan cuti selama 480 hari untuk setiap anak mereka. Proses desiminasi tentang praktik baik ini dilakukan melalui bayak even di Jawa dan luar jawa, termasuk Aceh, salah satunya dengan pelaksanaan rangkaian kegiatan pameran foto. Pameran foto Swedish Dads sendiri menggunakan foto karya fotografer lepas Swedia, Johan Bavman asal Malmo, Swedia”, tegasnya.

Lebih lanjut, Johan menjelaskan tentang tujuan utama pelaksanaan pameran foto tentang Swedish Dads.

“Swedish Dads merupakan pameran foto tentang pengalaman para ayah yang mengambil cuti mengasuh anak setidaknya selama 6 bulan. Johan Bavman sang fotografer menggali informasi tentang alasan para ayah untuk tinggal di rumah, pengalaman yang mereka rasakan dan bagaimana perubahan perasaan yang terbangun akibat dari proses kebersamaan tersebut. Pameran foto ini juga bertujuan untuk memperlihatkan dampak kesetaraan gender dalam pengasuhan anak, baik bagi individu maupun masyarakat, jelasnya”.

Mewakili pemerintah Aceh, Kepala Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf memaparkan komitmen pemerintah Aceh untuk pemberdayaan perempuan dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender melalui kebijakan dan program yang dijalankan.

“Pemerintah Aceh serius melakukan upaya yang mendukung pemberdayaan perempuan guna terwujudnya kesetaraan gender melalui berbagai kebijakan dan program yang ada, diantaranya melalui Qanun nomor 6 tahun 2009 tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang ditetapkan sebelum lahirnya undang-undang tentang pemberdayaan perempuan di nasional. Jika merunut sejarah panjang Aceh, kesetaraan gender di Aceh tergambarkan dari  kiprah perempuan di Aceh sebagai tokoh strategis dan pejuang Aceh yang jelas tertulis dalam sejarah. Ini fakta baik yang harus menjadi motivasi bersama untuk mendukung terwujudnya kesetaraan peran perempuan dan laki-laki di Aceh”, jelasnya.   

Pelaksnaan pameran foto dirangkai dengan diskusi publik dan kuliah umum yang mengusung tema “Peran ayah di Swedia dan peran ayah di Aceh dalam membangun hubungan keluarga yang adil dan sejahtera”. Diskusi publik dimoderasi oleh Reza Idria, SH.I, A.M, MA menghadirkan 3 narasumber yaitu Deputy Head of Mission Political Affairs Embassy of Sweden, Johan Hultquist, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga, DPPPA Aceh, Dasrita Bakri, S.Si, MPA, Tokoh agama Aceh, DR. H. Abdul Gani Isa, SH, MA yang juga ketua umum PP4 Aceh dan dosen senior pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Arraniri. Sementara kuliah umum dimoderasi oleh Pengurus ALSA, Khairatunnisa dengan menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Johan Hultquist mewakili Kedutaan Swedia, Direktur Flower Aceh, Riswati, M.Si Ketua P2TP2A DPPPA Aceh, Amrina Habibi, SH dan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Taufik Rizwan.
  
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Kedutaan Swedia berkerjasama dengan Flower Aceh, Fakultas Hukum, Pusat Riset HAM, Pusat Riset Gender, ALSA LC, ICP FH Unsyiah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Dinas Infokom, Telematika dan Persandian Aceh, P2TP2A Aceh, Balai Syura, dan Unicef Aceh.

Banda Aceh, 28 Oktober2018
Direktur Flower Aceh
Riswati   Ph. 081360711800

Note:
Info Lengkap hubungi :
Ketua Panitia Acara, Khairni Arifin                                   085246940686
Manager Program Kedutaan Swedia, Natasha            08118860182

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...