Langsung ke konten utama

CITRA




Oleh Syauqi, S.Sos, M.Pd

Guru MTs  Jeumala Amal,  Lhuengputu, Pidie Jaya

 

Citra adalah kesan yang ingin diberikan oleh seseorang kepada publik atau khalayaknya agar timbul opini publik yang positif tentang seseorang atau institusi. Bila citra sudah tidak bagus, maka pernilaian seseorang akan sell negatif.  Istilah sekarang disebut “negative thinking”. Walaupun apa yang dilakukan seseorang pada saat itu adalah suatu kebaikan. Seperti kisah berikut ini

Ada sebuah kantor Organisasi Masyarakat yang pengurusnya dikenal tidak baik. Karena  bila ada bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat, maka pengurus Organisasi sering memotong bantuannya dengan alasan yang tidak jelas. Sehingga masyarakat menjuluki mereka sebagai tukang potong bantuan.

Tidak jauh dari kantor tersebut, tinggallah Amri besama isterinya beserta anak laki-laki bernama Syarif yang berumur 5 tahun. Amri disapa Bang Amri dalam masyarakat. 

Suatu hari, Syarif menderita demam disertai batuk. Bang Amri hendak membawanya ke dokter, tetapi tidak mempunyai biaya untuk berobat yang diperkirakan berjumlah Rp. 250.000. Untuk itu Bang Amri mencoba menghubungi beberapa temannya untuk meminta bantuan, namun tidak ada seorangpun bersedia meminjamkan uang kepadanya. 

Dalam keputusasaannya, terlintas dalam benak Bang Amri untuk meminta bantuan kepada Allah. Bang Amri lalu mengirim surat kepada-Nya untuk meminta bantuan uang. 

Bang Amri mangambil secarik kertas dan pena lalu mulai menulis

 

Kepada Yth, 

Allah SWT 

Di-

Tempat

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Nama saya Amri, hari ini sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan anak saya sebesar Rp. 250.000. Saya telah mencoba menghubungi beberapa kawan, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang bersedia membantu Saya. 

 

Oleh karena itu, Saya mengirim surat kepada-Mu untuk meminta bantuan. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih

 

Tertanda

 

Amri

 

Bang Amri melipat suratnya dan memasukkan ke dalam amplop disertai dengan nama dan alamatnya yang jelas. Bang Amri membawa suratnya ke kantor pos terdekat. 

Namun dalam perjalanan, tiba-tiba angin bertiup sangat kencang. Bang Amri terpaksa menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan. Saat itu Bang Amri tidak menyadari bahwa surat yang dibawanya tertiup angin dan jatuh di pinggir jalan. Setelah anginnya reda, Bang Amri melanjutkan perjalanannya menuju kantor pos.

Tidak lama berselang, seorang Pengurus Organisasi yang bernama Pak Ridwan melewati jalan tempat Bang Amri berhenti. Dia melihat ada sepucuk surat tergeletak di pinggir jalan dan memungutnya. Pak Ridwan membawa surat ke kantornya. 

Pak Ridwan menyodorkan surat tersebut kepada tiga rekannya yang berada di kantor. Melihat ada keanehan di amplop surat yaitu alamat yang dituju yaitu Allah SWT, maka mereka berempat sepakat untuk membuka surat dan membacanya. 

Setelah membaca isi suratnya, mereka merasa iba, dan tergerak hati untuk mengurangi penderitaan Bang Amri. Masing-masing mereka menyumbang Rp. 50.000, sehingga terkumpul Rp. 200.000. Uangnya dmasukkan ke dalam amplop. Mereka mengutus salah seorang dari mereka untuk mengantarkan bantuan tersebut kepada Bang Amri.

Bang Amri yang tidak menyadari suratnya terjatuh telah sampai di kantor pos. Saat hendak mengirimkan suratnya, Bang Amri tidak menemukan surat yang dibawa di kantong bajunya. Setelah berusaha mencari beberapa saat, Bang Amri langsung pulang ke rumah dengan perasaan sedih.

Saat tiba di rumah, Bang Amri melihat seorang pengurus Organisasi bernama Pak Ridwan telah berdiri di depan pintu rumahnya, 

“Assalamu’alaikum. Pak Ridwan!” Bang Amri menyapanya

“Wa’alaikum salam!” Jawab Pak Ridwan sambil mendekati Bang Amri dan langsung menyodorkan sebuah amplop surat

“Surat ini punya Bang Amri kan?” Tanya Pak Ridwan 

“Iya, ini surat yang Saya tulis…!” Jawab Bang Amri setelah mengamati sebentar

“Dan ini bantuannya…!” Lanjut Pak Ridwan sambil menyodorkan amplop yang berisi sejumlah uang.

Tidak terasa, air mata Bang Amri menetes saat menerima amplop yang disodorkan oleh Pak Ridwan, kemudian berkata

“Alhamdulillah, terima kasih atas bantuannya, Pak Ridwan!” 

“Terima kasih kembali, Bang Amri, Saya pamit dulu!” Kata Pak Ridwan sambil meninggalkan rumah Bang Amri

Bang Amri masuk ke dalam rumah, dan membuka amplopnya. Setelah menghitung jumlahnya, Dia langsung memanjatkan puji syukur kepada Allah yang telah mengabulkan permintaannya

“Terima kasih ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan hamba!” Kata Bang Amri dalam do’anya sambil menadahkan kedua tangannya

“Tetapi ya Allah, bila Engkau ingin mengirim bantuan, Saya mohon, jangan mengirim melalu Organisasi Masyarakat tersebut…!” Sambung Bang Amri masih menadahkan tangannya.

“Saya memohon bantuan Sebesar Rp. 250.000, tetapi Saya hanya menerima Rp. 200.000!“ Lanjut Bang Amri dalam do’anya

Seperti yang tertera dalam surat. Bang Amri meminta bantuan kepada Allah sebesar Rp. 250.000, tetapi yang diterima melalui pengurus Organisasi Masyarakat tersebut sebesar Rp. 200.000. Bang Amri menganggap bahwa Pengurus Organisasi tersebut telah memotong bantuannya sebesar Rp. 50.000. 

Sebenarnya Pengurus Organisasi Masyarakat tersebut sangat ikhlas membantu dengan uang pribadi mereka, tertapi karena citra Organisasi Masyarakat tersebut tidak baik, maka orang akan tetap beranggapan bahwa mereka tidak baik.

Bang Amri membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dokter. Dua hari kemudian, anaknya, Syarif, sudah berangsur-angsur sembuh dari penyakitnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber