Oleh Novi Trianda
Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Entah apakah yang terjadi di tengah masyarakat kita selama ini dalam hal memilih pendidikan. Pokoknya, sangat banyak lulusan SMA yang salah dalam memilih pendidikan untuk masa depan mereka. Banyak yang masuk perguruan tinggi tanpa mengenal dan mempelajari program studi. Maka, bila kita telusuri di setiap bisang studi, ada banyak mahasiswa yang salah pilih jurusan. Pendek kata, banyak yang tersesat di sebuah jurusan. Kasihan mereka. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya adalah karena tak kenal dengan apa yang mereka pilih. Selain itu, ada banyak mahasiswa yang tidak tahu akan masa depan jurusan yang mereka pilih. Misalnya, jurusan Bimbingan dan Konseling.
Jurusan atau Prodi Bimbingan konseling merupakan salah satu jurusan yang masih sedikit diminati dan juga awam untuk sebagian orang. Kebanyakan dari mereka hanya memberikan persepsi kalau bimbingan konseling itu hanyalah polisi sekolah yang kejam. Persepsi ini sangat jauh sekali dari makna bimbingan konseling yang sebenarnya.Tapi jangan salah tanggap mengenai jurusan bimbingan konseling ini . Ternyata jangkauan untuk prospek dan masa depan dari jurusan bimbingan konseling ini sangat luas. Dan juga kebanyakan dari mereka atau bahkan teman-teman yang masih belum tahu, apa saja sih prospek kerja untuk lulusan dari bimbingan dan konseling?
Nah, ternyata prospek kerja atau arah karir dari lulusan bimbingan konseling ini sangat bervariasi. Mau tahu? Berikut prospek kerja dari lulusan bimbingan konseling :
Pertama, Guru BK.
Untuk pekerjaan yang satu ini teman-teman pasti pada sudah tahu bahwa di setiap sekolah membutuhkan yang namanya Guru BK, yang memang asli lulusan dari Sarjana Pendidikan Bimbingan Konseling. Mengapa demikian? Karena Guru BK bukan sebagai polisi sekolah, melainkan sebagai pengarah, pendongkrak, dan yang mengemban keberhasilan dari peserta didik. Guru BK juga sebagai wadah tempat para siswa untuk membantu siswa mulai dari permasalahan akademik, permasalahan pribadi, karir, keluarga hingga lingkungan sosialnya.
2. Konselor Masyarakat
Tidak hanya sebagai guru BK di sekolah, lulusan dari bimbingan konseling juga dapat menjadi konselor masyarakat. Menjadi lulusan dari bimbingan konseling juga bisa menjadi konselor masyarakat ini sebagai salah satu jalan karir alumnus BK. Konselor masyarakat merupakan suatu bentuk pertolongan secara komprehensif yang didasarkan pada kompetensi konselor dalam ruang lingkup lingkungan kemasyarakatan. Tujuannya ialah merubah perilaku klien yang dipengaruhi pikiran dan perasaan masa lampau menjadi perilaku adaptif. Konselor masyarakat memainkan peran penting dalam membantu klien untuk menjembatani kesenjangan antara kehdiupan klien dengan perkembangan masyarakatnya. Kesenjangan tersebut merupakan hasil interaksi klien dengan lingkungan dan bahwa interaksi ini mempengaruhi perkembangan mereka secara negatif. Tugas konselor melakukan negosiasi perubahan lingkungan terhadap korban kemiskinan, rasisme, seksisme, stigmatisai politik, ekonomi dan sosial yang menyebabkan masyarakat tidak berdaya. Lalu konselor pun turut mengambil peran sebagai berikut :
a. Konselor sebagai agen perubahan sosial dengan membawa kehidupan positif dalam sistem masyarakat yang mempengaruhi kesejahteraan klien,
b. Memfasilitasi pembangunan manusia secara individu dengan perkembangan masyarakat
c. Menciptakan strategi konseling masyarakat.
Ke tiga, Human Resource Development (HRD). Hampir seluruh perusahaan memerlukan bantuan dari Human Resource Development atau yang disingkat HRD, baik perusahaan besar atau kecil, tentu memerlukan bantuan dari HRD. Banyak lulusan dari sarjana psikologi yang berprofesi menjadi Human Resource Development (HRD). Namun, lulusan dari jurusan Bimbingan Konseling pun berkesempatan untuk menduduki posisi sebagai HRD ini. Karena saat di bangku kuliah para mahasiswa/i jurusan Bimbingan konseling juga mempelajari tentang Psikologi Kepribadian yang mana ilmu itu dapat diterapkan pada pekerjaan Human Resource Development atau HRD ini. Tugas utama dari seorang Human Resource Development (HRD) ialah bertanggung jawab untuk mengelola “Orang” dalam sebuah organisasi/perusahaan. Termasuk juga merekrut orang yang tepat untuk masuk keperusahaan atau instansi tertentu. Dan di sinilah HRD menerapkan materi yang dipelajarinya dahulu mengenai kepribadian individu.
Ke empat, Konsultan Pendidikan
Setelah lulus dari pendidikan tingkat menengah atas biasanya para peserta didik akan kesulitan untuk menentukan pendidikan selanjutnya yang sesuai dengan kemampuannya. Menjadi seorang konsultan yang pendidikan merupakan profesi tepat untuk membantu peserta didik memilih jurusan dan kampus yang nantinya akan menjadi tempat untuk menimba ilmu setelah lulus dari pendidikan tingkat menengah atas.
Ke lima, Konsultan Karier.
Berbekal pengetahuan tentang bimbingan karier, maka profesi menjadi seorang konsultan karier atau dalam bahasa inggrisnya ialah career coach berperan memberikan konseling tentang pemilihan pekerjaan dan arah masa depan. Konseling yang diberikan berupa saran dan nasihat yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan dari seorang klien.
Ke enam, Menjadi Dosen
Dosen merupakan pendidik profesional yang bekerja di satuan pendidikan tinggi. Untuk menjadi dosen para lulusan dari jurusan bimbingan konseling ataupun lulusan lainnya harus melanjutkan jenjang pendidikan tingkat Magister (S2). Untuk saat ini, sudah banyak kampus yang menyediakan program S2 Bimbingan Konseling, sehingga nantinya para lulusan prodi bimbingan konseling bisa bekerja menjadi seorang dosen. Pengakuan sebagai dosen yang profesional baru diperoleh ketika kita dinyatakan lulus ujian sertifikasi dan ujian kompetensi. Tugas utama seorang dosen ialah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan juga seni melalui Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Selain itu dosen juga terus melakukan penelitian pada bidang keahliannya dan memberikan bimbingan (arahan) kepada para mahasiswanya.
Ke tujuh, sebagai Pekerja Sosial (Social Worker).
Politeknik Kesejahteraan Sosial atau yang dikenal dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial merupakan kampus yang menyelenggarakan pendidikan Sarjana Terapan (D4) untuk jurusan pekerjaan sosial. Namun, jangan khawatir karena lulusan dari program studi bimbingan konseling juga dapat menjadi Social Worker. Pekerja sosial (Social Worker) merupakan profesi yang memberikan bantuan berupa pelayanan pada individu, kelompok, maupun masyarakat yang membutuhkan.
Nah, itulah beberapa prospek kerja lulusan Bimbingan Konseling yang perlu diketahui, agar pola pikir masyarakat dapat berubah dan tidak lagi menganggap bahwa lulusan Bimbingan Konseling hanyalah menjadi Guru BK dan sekedar dianggap menjadi polisi sekolah. Jadi, jangan salah pilih lagi. Kenalilah pilihan pendidikan, karena salah pilih, akan salah membangun Masa depan yang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu, sosialisasi tentang cara memilih jurusan atau pendidikan tinggi menjadi semakin penting.
Komentar
Posting Komentar