Langsung ke konten utama

Pantau Situasi Kota, Pemko Banda Aceh Kini Miliki Command Center


Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meresmikan penggunaan Gedung Banda Aceh Madani Center yang terletak di komplek kantor Dishubkominfo Kota Banda Aceh, Senin (24/10/2016).

Fasilitas utama gedung yang dibangun dengan dana otsus ini yakni sebuah command center room untuk memantau situasi kota secara real time. Pada ruangan ini disematkan sebuah layar besar yang terdiri dari 10 unit monitor LCD 49 inci. Layar pantau ini terhubung dengan ratusan CCTV yang telah dipasang di sejumlah ruang publik dan perkantoran.

Di sana juga terdapat sistem aplikasi penanganan laporan yang memudahkan petugas menindaklanjuti aduan warga. Aplikasi yang diberi nama SuWarga ini dapat langsung diakses di http://suwarga.bandaacehkota.go.id/. Versi mobile android-nya juga telah tersedia di Google Play Store.

Wali Kota Illiza mengatakan, keberadaan Gedung Madani Center plus command center room ini untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Terutama terkait dengan situasi lalu lintas, pasar, kebersihan, keberadaan gepeng, pohon, dan lain sebagainya. “Gambar yang didapat dari cc room dapat pula dimanfatkan secara lintas organisasi seperti kepolisian dalam hal penegakan hukum.”

“Kontrol berbasis ICT ini tentu akan lebih memudahkan pemerintah dalam merespon segala laporan warga. Cakupannya juga sangat luas, dalam satu layar kita dapat melihat seluruh Banda Aceh,” katanya.

Ia menambahkan, dari ratusan CCTV yang terintegrasi ke command center, saat ini ada 40 unit yang sudah menggunakan saluran transmisi fiber optik. “Kualitas gambar yang dihasilkan jauh lebih bagus dari pada CCTV radio maupun wireless. Ke depan akan terus kita tingkatkan, baik jumlah CCTV fiber optik-nya maupun aplikasi pendukungnya. Ini semua demi kenyamanan warga maupun tamu yang datang ke kota kita,” pungkasnya.

Selain aplikasi SuWarga, pada acara yang ikut dihadiri oleh Ketua DPRK Arif Fadhillah itu, Illiza juga me-launching aplikasi open data (http://data.bandaacehkota.go.id), e-Surat, aplikasi sistem pencatatan retribusi (Siperi), dan e-Inventory. Di tempat yang sama, ia juga meresmikan secara simbolis Fasilitas Pendukung Terminal L-300 dan Fasilitas Pendukung Terminal Mobar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...