Langsung ke konten utama

Minder Menghambat Kreatifitas



Oleh Susilawati
Guru SMP Negeri 2 Masjid Raya, Aceh Besar

Mungkin kita sering mendengar kata-kata rendah diri atau minder. Mungkin juga kita pernah mengalaminya.Sebenarnya apakah rendah diri atau minder itu? Apakah sama dengan tinggi rendahnya badan seseorang(pendek). Atau juga sama dengan rendah hati? .

Dari Wikipedia Bahasa Indonesia , Ensiklopedia bebas”Rendah diri itu adalah perasaan seseorang yang merasa lebih rendah dibanding dengan orang lain dalam satu atau lain hal.Dapat juga perasaan diri tidak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya”.

Orang yang rendah diri begitu takut melakukan sesuatu. Ia lebih sering berpangku tangan .Tidak mau berusaha mengatasi masalah karena takut gagal,sehingga mereka menarik diri dari kontak sosial .Bila perasaan ini dibiarkan berkembang dalam pikiran kita ,maka akan menjadi rasa rendah diri yang kompleks.Hal ini akan merugikan diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita.Sebab kita tidak bisa membuat diri kita berharga bagi orang lain, maupun diri sendiri,karenatidak bisa mendedikasikan talenta ataupun ketrampilan yang kita punya.

Rupanya masalah rendah diri ini tidak saja merasuki diri seseorang secara individu,tetapi juga sudah meracuni Bangsa Indonesia secara umum. Hal ini seperti yang dikatakan mantan menteri keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam acara perpisahan dengan Bappenas di Jakarta. “Sampai saat ini Indonesia masih mengidap penyakit rasa rendah diri yang cukup dalam, sehingga menghambat kemajuan.Ini dirasakan pada saat suasana bertemu dengan berbagai pihak, bahkan mahasiswa-mahasiswa pun masih ada yang merasa rendah diri”.Sri Mulyani melanjutkan lagi,”dengan adanya informasi teknologi globalisasi kita mudah untuk mengakses apapun.Tetapi karena rendah diri kita begitu sangat dalam, sehingga tidak dapat mengoptimalkan dirinya. Bila rasa rendah diri ini ada pada setiap orang maka akan menjadi penyakit Nasional.”

Hal yang sama pernah penulis rasakan sendiri. Karena selain tubuh yang kurang proporsional juga keterbatasan dalam banyak hal.Namun penulis berusaha agar tidak lagi merasa rendah diri ini terus menghantui perasaan penulis .Salah satunya yaitu selalu ikut dalam pelatihan-pelatihan terutama yang diselenggarakan oleh CCDE( Center for Community Development & Education), sebuah LSM yang tidak saja memberikan peningkatan pendidikan bagi anak didik,tetapi juga sangat gigih untuk mencerdaskan dan membangkitkan kreatifitas bagi guru dan perempuan pada khususnya.Ini terbukti dengan banyaknya pelatihan-pelatihan yang diberikan CCDE dengan nara sumber yang sangat kompeten di bidangnya.Nah dengan pelatihan-pelatihan inilah rasa percaya diri kita akan tumbuh.Ini yang penulis rasakan sendiri.

Penulis beranikan diri mencoba melakukan sesuatu secara berulang-ulang, menggali sumber informasi dan membangun rasa kepercayaan diri dengan berlatih, berlatih dan berlatih. Penulis seringkali mendengar ungkapan Pak Tabrani Yunis bahwa the key of learning is practice, practice and practice. Jadi, mulai saat ini cobalah menggali dan mengembangkan potensi apa yang ada pada diri kita dengn terus berlatih. .Karena setiap individu pasti ada kelebihan yang di anugrahkan oleh Sang Pencipta Alam Semesta, ALLAH SWT.

Dibawah ini ada 10 cara mengatasi masalah rasa minder (Inferioritycomplex) menurut Nourman Vincent Peale: Pertama, Camkan dipikiran anda tentang gambaran mental diri anda sendiri yang sukses.jangan pernah berpikir diri anda gagal. Kedua, Setiap kali pemikiran-pemikiran negatif tentang kekuatan personal anda muncul diotak,segeralah menyuarakan pemikiran-pemikiran positif untuk menghadangnya.Ke tiga, Segala kesulitan harus dipelajari lalu dihadapi secara efesien dengantujuan harus disingkirkan. Ke empat, Jangan kagum berlebihan pada seseorang sehingga anda mencoba meniru dia, karena meski dia berpenampilan dan berprilaku sangat percaya diri , tak jarang mereka juga punya perasaan takut atau ragu. Ke lima, Sesering mungkin ulangi kata-kata dinamis ini; “Jika ALLAH bersama saya siapa yang bisa menghalangi saya?”.Ini untuk membangkitkan kepercayaan diri sendiri. Ke enam, Pelajari akar dari rasa rendah diri dan keraguan yang sering mulai muncul pada masa anak-anak . Ke tujuh, Tekankan dalam hati kata-kata “saya bisa melakukan segalanya melalui ALLAH yang telah memperkuat saya. Inilah obat paling mujarab untuk mengatasi pikiran-pikiran rendah diri. Ke delapan, Pasrahkan diri anda pada ALLAH semata.Ke Sembilan Kembangkan penghargaan pada diri sendiri.Ini adalah kekuatan yang telah di anugrahkan Tuhan.Ke sepuluh, Ingat dan yakinkan bahwa ALLAH selalu bersam kita.

Inilah sepuluh cara mengatasi rasa minder, selain itu juga harus ada keinginan yang kuat dari diri kita sendiri agar lebih maju lagi.sehingga kita dapat mengatakan minder no way, percaya diri yes, atau minder?Pd aja lagi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...