Langsung ke konten utama

Illiza: Kekerasan Terhadap Perempuan Merupakan Kejahatan yang Harus Diperangi



Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal melepas iringan-iringan peserta Fun Bike dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia, Minggu (12/3/2017) di Lapangan Blang Padang. Puluhan peserta ikut serta dalam kegiatan ini dengan membawa sejumlah poster yang bertuliskan seruan kepedulian bagi kaum perempuan.

Kegiatan yang digagas oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan sejumlah komunitas peduli perempuan ini merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret lalu.

Kepada wartawan usai pelepasan di garis start, Illiza menyampaikan harapannya agar perempuan Aceh terus bisa eksis dalam ranah publik hingga politik, sehingga gerakan pengarusutamaan gender terus dapat berkesinambungan di tengah-tengah masyarakat.

“Kemudian yang tak kalah penting yakni tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masih terjadi harus kita lawan bersama-sama dengan melibatkan semua pihak mulai dari masyarakat, komunitas, dan juga pemerintah,” katanya.

Menurutnya, tindakan kekerasan terhadap perempuan merupakan kejahatan yang harus diperangi. “Pemerintah benar-benar memberikan perhatian serius atas hal ini agar ke depan tidak terulang lagi, mengingat kaum perempuan sangat rawan terhadap tindak kekerasan baik secara fisik maupun psikis.”

“Saya akan terus berupaya semaksimal mungkin dan memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan perempuan Aceh yang lebih kuat, lebih bersemangat dalam perjuangan di segala bidang tanpa ada diskriminasi,” katanya lagi. (Jun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...