Langsung ke konten utama

Walhi Aceh, Bencana Ekologis Aceh Tenggara dikarenakan Lemahnya Mitigasi Bencana

 
Bencana banjir bandang melanda Aceh Tenggara merupakan akumulasi dari enam faktor yang bisa dipetakan secara cepat, diantaranya tingkat curah hujan yang tinggi, topografris, illegal logging dan pembukaan lahan yang mengakibatkan bencana ekologis setiap tahun di wilayah tersebut. Seharunsya pemerintah bersama parapihak strategis aktif memastikan seluruh proses mitigasi bencana yang dilakukan dengan rutin.

Berdasarkan data di Walhi Aceh sampai akhir tahun 2013, kerugian akibat bencana banjir di Aceh Tenggara mencapai 9 milyar lebih, dengan 82 kejadian banjir dan banjir bandang. Total kerugian tersebut dihitung berdasarkan sejumlah dampak dan korban, seperti dampak terhadap sarana dan prasarana, serta korban jiwa yang mencapai 86 orang.

Bila dilihat dari luasan potensi banjir, Kecamatan Sigala – gala masuk dalam kategori tinggi berdasarkan kelas dominan bahaya. Setidaknya, kecamatan ini memiliki 123 ha potensi banjir kategori rendah, 48 ha kategori sedang, serta 2.990 ha kategori tinggi. Total keseluruhan luas kawasan potensi banjir 3.161 ha, dengan total 48 desa yang akan berdampak.

Peta daerah rawan bencana yang sudah dihasilkan oleh lembaga teknis pemerintah maupun hasil kajian parapihak non pemerintah harusnya menjadi pertimbangan untuk memperkuat program mitigasi bencana di Aceh Tenggara, sehingga berbagai upaya dapat disiapkan sejak dini.

Walhi aceh berpendapat bahwasanya bencana ekologis tidak akan berkurang jika pemerintah masih saja mengabaikan upaya-upaya mitigasi bencana dan membendung laju deforestasi hutan dan lahan serta patuh terhadap pengendalian ruang baik dalam bentuk lindung, dimanfaatkan serta pelestarian.

Banjir bandang yang terjadi saat ini di Aceh Tenggara harus mendapatkan respon cepat dari pemerintah dan semua pihak lainnya, sehingga kebutuhan tanggap darurat bisa terpenuhi untuk korban. Selain itu, harus menjadi PR bagi pemerintah Aceh Tenggara untuk mendesain mitigasi bencana sehingga hal serupa tidak kembali terjadi dimasa akan datang. Tata kelola ruang dan perlindungan kawasan hutan juga harus menjadi program perioritas, bongkahan dan potongan kayu yang terbawa arus menjadi bukti terjadi aktivitas illegal di daerah hulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber