Langsung ke konten utama

Banda Aceh Kini Miliki Galeri Wisata Representatif



Banda Aceh – Kota Banda Aceh kini sudah memiliki sebuah galeri wisata yang representatif untuk memamerkan beragam produk kerajinan dan keterampilan masyarakat, khususnya hasil produksi kelompok perempuan yang tergabung dalam 19 Balee Inong yang ada di Banda Aceh.

Galeri Wisata Balee Inong Madani yang terletak di Jalan Rama Setia, Gampong Lambung –tak jauh dari kawasan wisata Ulee Lheue- ini diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Jumat (5/5/2017). Turut hadir pada acara ini antara lain Ketua DPRK Arif Fadillah, Ketua PKK Fauziah Zainal Arifin, sejumlah Kepala SKPK terkait, dan para pengurus serta anggota Balee Inong se-Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Illiza mengungkapkan keyakinannya jika kehadiran galeri ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Banda Aceh. “Kehadiran galeri ini nantinya akan ikut berperan aktif dalam memamerkan serta mempromosikan produk-produk hasil kerajinan tangan para perempuan Banda Aceh kepada wisatawan.”

Untuk itu, ia pun mengimbau pengurus Galeri Wisata Balee Inong ini, untuk dapat melakukan kerja sama dengan biro travel yang ada di Banda Aceh untuk mendatangkan wisatawan berkunjung ke galeri ini.

“Dengan adanya galeri wisata ini diharapkan dapat menjadi fasilitas pendukung aktivitas wisata di Banda Aceh, khususnya dalam menyediakan dan memperkenalkan makanan khas Aceh serta souvenir-souvenir yang menjadi buah tangan bagi para pengunjung maupun wisatawan,” harapnya.

Tak ketinggalan, Illiza juga meminta dukungan DPRK Banda Aceh untuk memplot dana bagi pengembangan galeri pada anggaran perubahan 2017 nanti. “Mohon dukungan dewan untuk memajukan galeri ini, karena masih ada beberapa fasilitas yang perlu kita lengkapi seperti Mushalla, dan Pos Satpam,” ungkapnya.

“Nanti kita sediakan pula lapak berjualan bagi ibu-ibu di bagian luarnya, hingga tempat bermain anak. Tempat ini harus benar-benar menarik, dan bersih tentunya. Dengan begitu, Insya Allah galeri kita akan semakin maju dan ramai dikunjungi wisatawan sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Terima kasih atas kerja keras Balee Inong selama ini untuk mewujudkan galeri wisata ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Galeri Wisata Balee Inong Madani, Rasyidah, menyebutkan berbagai macam hasil kerajinan dan kreativitas perempuan seperti produk olahan ikan, aneka keripik, kue kering, kue basah, aneka produk bordir, dan pakaian muslim, tersedia di galeri tersebut. “Selama ini para pelaku usaha terkendala dalam hal pemasaran, dan berimbas pada rendahnya nilai produksi.”

Untuk mengatasi kendala tersebut, sambungnya, Balee Inong menggagas lahirnya galeri ini dengan dukungan para pihak terkait seperti Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan, DP3AP2KB, dan pihak perbankan. “Kami berharap tempat ini dapat menjadi pusat pemasaran yang dapat menampung hasil produksi kelompok perempuan di Banda Aceh.”

“Semoga pula kehadiran galeri ini dapat membuka peluang usaha perempuan untuk mengembangkan networking sehingga dapat bersaing dengan dunia usaha lain. Dan yang kalah penting tentunya Galeri Wisata Balee Inong Madani ini dapat menjadi bagian destinasi wisata yang turut melestarikan hasil budaya Aceh yang islami,” pungkasnya. (Jun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...