Langsung ke konten utama

KAMMI Aceh: Disinyalir Subsidi Listrik dan BBM dicabut



BANDA ACEH- 5/07/17. Berdasarkan info yang beredar dikabarkan bahwa Presiden Jokowi akan datang ke Aceh untuk menghadiri pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah di gedung DPRA.

Kedatangan Jokowi ke Aceh sambilan transit di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebelum melanjutkan perjalanan ke Turki.

Menanggapi beredarnya kabar ini, Sekretaris Jenderal PW KAMMI Aceh Muhd. Rona Fajri melalui pers rilisnya di media, menolak kedatangan Jokowi ke Aceh.

Penolakan ini beralasan dikarenakan atas sikap pemerintahan Jokowi yang disinyalir mulai menghapus sedikit demi sedikit subsidi Listrik dan BBM.

"Hal ini bisa dilihat dari semakin mahalnya tarif listrik setiap bulannya ketika ada rakyat yang membayar listrik ataupun membeli token listrik namun cepat habisnya. Adapun BBM bisa dirasakan dengan semakin sulitnya mendapatkan premium," katanya

Untuk itu Rona mengatakan "Jika subsidi Listrik dan BBM dicabut sebaiknya Jokowi Transit di Bulan saja jangan di Aceh." tegas Rona.

"Sungguh semakin lama rakyat semakin merasakan mahalnya membayar listrik dan harus berpindah dari pemakaian premium ke pemakaian pertalite dan pertamax," cetusnya

"Memang tarif TDL dan harga BBM tidak dinaikkan tapi ada skema lain yang terasa sedang dimainkan oleh pemerintah. Ada kesan BBM premium yang disubsidi sengaja dibuat langka sehingga rakyat terpaksa membeli pertalite atau pertamax," ungkap Rona

"Rakyat semakin lama semakin harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk membayar listrik dan BBM yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. Belum lagi kebutuhan pokok lainnya yang semakin mahal. Akhirnya, rakyatlah yang lagi-lagi harus menanggung beban atas semua ini," pungkas Rona.


*{NAJMI}*


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...