Langsung ke konten utama

"SIDARA": Mengembangkan Pendidikan Dayah Lewat TIK



Banda Aceh - Guna mengembangkan dan memajukan pendidikan dayah, berbagai inovas terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dayah (Disdik) Dayah Kota Banda Aceh, termasuk dengan mengoptimalkan pemanfaatan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Inovasi teranyar yang dirancang oleh para penggawa Disdik Dayah Banda Aceh yakni sebuah aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Dayah Terpadu (SIDARA). Aplikasi berbasis web ini memuat tentang profil lengkap setiap dayah yang ada di Banda Aceh.

Begitu ungkap Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh Muhammad Syarif pada acara pembukaan Pelatihan Sistem Informasi Dayah yang berlangsung di Aula Madani Center, Gedung Diskominfotik Banda Aceh, Selasa (24/7).

“Aplikasi ini memuat tentang profil dayah secara universal meliputi profil guru, data santri, alumni, dan data fasilitas pendukung seperti asrama, bilik, ruang belajar, laboratorium serta hal-hal lain yang dibutuhkan masing-masing dayah,” katanya.

Ia mengharapkan, setiap operator SIDARA pada dayah di lingkungan Pemko Banda Aceh untuk terus meng-update informasi dayahnya secara online. “Informasi tersebut akan sangat berguna dalam pengembangan dunia pendidikan dayah ke depan, sekaligus memudahkan pimpinan dalam pengambilan kebijakan strategis yang pro dayah,” katanya.

“Lewat aplikasi ini, informasi dan data mengenai setiap dayah ini akan ter-publish secara real time di website Disdik Dayah Banda Aceh yang juga terafiliasi dengan website resmi Pemko Banda Aceh di alamat bandaacehkota.go.id. Dengan begitu setiap dayah akan mudah dipantau oleh Pak Wali karena beliau memang sangat komit untuk mengembangkan pendidikan dayah di Banda Aceh,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...