Langsung ke konten utama

Dinas Pendidikan Pidie, PGRI dan IGI Menggelar Lomba Duta Literasi





Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah ( Hardikda) Provinsi Aceh ke 59, Dinas Pendidikan Pidie bekerja sama dengan PGRI dan IGI Kabupaten Pidie menggelar lomba  Duta Literasi Pidie Meusigrak Tahun 2018. Pagelaran lomba duta literasi tingkat SD/MI, SMP/ MTs dan SMA/SMK/MA se kabupaten Pidie ini dilaksanakan di aula  SMKN 2 Sigli, Pidie pada hari Rabu, 29 Agustus 2018 yang dibuka langsung oleh Bipati Pidie, Roni Ahmad.

Sekretaris Dinas pendidikan Kabupaten Pidie,  Drs. Riswandi mengatakan bahwa baru tahun ini Dinas Pendidikan Pidie menyelenggarakan lomba duta literasi ini yang dirangkaikan dengan momentum menyambut Hardikda Aceh yang ke 59. Oleh sebab itu,  untuk tahun ke depan akan datang  kegiatan ini akan tetap dilaksanakan, karena program literasi ini   merupakan  program Bupati Pidie. Lanjutnya.

Kegiatan lomba yang diikuti oleh 82 pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA menjadi ajang bersaing di antara para pelajar pada tingkat dan jenis lomba masing-masing. Adapun tujuan lomba Duta literasi Pidie Meusigrak ini  dimaksudkan untuk mencari siswa/siswi yang berbakat dalam menelusuri minat baca yang tinggi, sekaligus dan mengasah kemampuan menulis, memilih siswa yang lancar membaca menulis puisi, sinopsis, resume, serta siswa mampu berkreasi untuk menjadi duta bagi peningkatan budaya baca di kalangan para pelajar di Pidie.

Di sela-sela orasi  Bupati Pidie saat membuka kegiatan mengatakan "Mengubah sesuatu harus dimulai dari generasi ini. Apabila bukan generasi  ini yang memulai, maka akan sia-sia.   Bupati yang acap disapa Abusyik itu berharap para guru bisa mengubah nasib pendidikan masyarakat Kabupaten Pidie, menjadi lebih baik. Menurutnya, guru sangat berperan mencerdaskan anak bangsa yang berdaya saing secara global. ( Yusmaldiansyah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...