Langsung ke konten utama

Peringatan Hari Anak Nasional di Balai Kota Banda Aceh



Banda Aceh - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Banda Aceh 2018 yang dipusatkan di halaman balai kota berlangsung meriah. Ratusan pelajar TK/PAUD, SD, dan SMP se-derajat unjuk kebolehan di bidang seni dan budaya hingga hafalan doa sehari-hari, Sabtu (11/8/2018).

Beragam wahana permainan anak seperti kolam memancing dan komedi putar pun tersedia di sana. Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman beserta Wakil Wali Kota Zainal Arifin dan Sekda Bahagia juga ikut berbaur bersama anak-anak untuk bernyanyi dan senam bersama.

Hadir pula Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty dan Fauziah, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Buraida. Sejumlah Kepala SKPK di lingkungan Pemko Banda Aceh juga terlihat hadir.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Banda Aceh Media Yulizar mengatakan peringatan HAN tahun ini mengangkat tema “Anak Indonesia Anak Genius dan Gemilang dalam Bingkai Syariah”.

“Peringatan HAN ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas bagi anak, serta untuk menyebarluaskan informasi akan pentingnya pembentukan karakter anak melalui keluarga,” katanya.

Adapun rangkaian peringatan HAN di Banda Aceh yang telah digelar Dinas P3AP2KB antara lain pelatihan penguatan kapasitas bagi Forum Anak Kota Banda Aceh (FOKBA), kampanye permainan tradisional, dan lomba kreasi alat permainan dari barang bekas,” kata Media.

“Dan alhamdulillah pada tahun ini juga Banda Aceh telah dievaluasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan ditetapkan sebagai salah satu Kota Layak Anak Pratama di Indonesia,” katanya lagi.

Aminullah: Mari Sekuat Tenaga Jaga Anak-Anak Kita dari Narkoba

Sementara itu, Wali Kota Aminullah dalam sambutannya menyampaikan indikator telah terpenuhinya hak-hak anak di antaranya mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan, dan partisipasi. “Dan tentu saja tidak mengalami kekerasan dalam bentuk apapun, sehingga tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.”

Sejalan dengan akan diadakannya Asian Games di Indonesia, wali kota mengajak semua pihak untuk mendukung anak agar dapat beraktivitas dan berolahraga di luar ruangan sehingga dapat terhindar dari pengaruh lingkungan yang negatif, seperti penyalahgunaan Narkoba, perkelahian, kekerasan fisik dan lain-lain.

Dengan melakukan berbagai aktifitas, baik keagamaan maupun olahraga, kita berharap generasi muda kita akan memusuhi Narkoba yang merusak masa depan anak-anak kita. Apalagi peredarannya kini sudah merambah ke gampong-gampong yang akan menyasar generasi muda penerus estafet kepemimpinan bangsa,” katanya.

“Mulai sekarang, mari kita berusaha sekuat tenaga menjaga agar anak-anak Banda Aceh jangan sampai terjerumus pada Narkoba, terlibat tawuran, pergaulan bebas, pornografi,  dan hal-hal negatif lainnya. Inilah tugas utama kita sebagai orang tua untuk membimbing dan membina anak-anak kita ke jalan yang diridai oleh Allah SWT,” katanya.

“Selamat Hari Anak Nasional Tahun 2018 bagi anak-anak Kota Banda Aceh. Semoga dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional ini, tujuan kita untuk meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak bagi anak-anak kita dapat segera terwujud,” pungkasnya. (Jun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...