Langsung ke konten utama

Persahabatan yang Indah



Karya: Alya Anjadelisya Hasibuan
Pelajar Kelas VIII SMPN 1 Bandar Baru, Pidie Jaya

Aku Alya. Aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku. Kami melewati suka duka bersama. Suatu ketika, aku dan sahabatku bertengkar karena hal yang sepele. Semua itu baru kusadari bahwa betapa berartinya dia bagiku, hingga sekarang aku masih merindukannya.

Suatu hari di sekolah Ibtidayah, aku bertengkar dengannya, tetapi aku heran, kenapa banyak sekali yang mendukungku. Pertengkaran kami sangat lama, aku cemburu ia berteman dengan orang lain. Sementara aku sahabat lama dan baiknya malah bertengkar.

Lalu aku menyadarinya betapa ia sangat penting dalam hidupku. Tak lama kemudian, aku dan dia baikan lagi. Kami kembali berteman baik lagi.

Pada suatu malam, ketika kami pulang dari pengajian, kami bermain petak umpet. Si Rika berkata, "Alya kamu sudah berteman lagi ya dengan Arni".  Aku heran mengapa ia bertanya seperti itu.  Ya, aku benar-benar heran mengapa ia menanyakan hal itu, bukan kah kita memang harus saling bersahabat?

Lalu setelah sekian lama, kami akhirnya berpisah. Kini aku sudah di Aceh dan dia di Paringganan. Namun kami tetap saling menyapa melalui media sosial. Ia benar-benar teman terbaikku. Aku rindu dan ingin bertemu dengannya. Entah kapan? Aku pun belum tahu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...