Langsung ke konten utama

Perpisahan



Tiga tahun kita bersama
Kita jalani pendidikan ini
Belajar bersama
tertawa bersama
Membuat kita lupa adanya perpisahan
Kini.. setelah hari ini..
Ketika hari berganti menjadi pasti
Kita akan pergi
Demi meraih mimpi
Melanjutkan langkah kaki ini
Untuk mendapatkan segudang prestasi

Guru..
Izinkan kita menggenggam ketabahanmu
Izinkan kita meneteskan butir butir embun di mata ini
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarimu luluh lantakan meja
Diajarkan memahami dan mempresentasi
Butir-butir cinta seakan menyapa
Menegakkan badan menghargai jasa
Jejak langkahnya tak pernah terhenti
Jiwanya memberikan pengorbanan

Perpisahan..
Datang tanpa mengenal pengecualian
Datang tanpa diundang
Datang dengan tiba-tiba
Membuat kita seakan tak percaya akan kehadirannya
Masa-masa SMA akan jadi cerita
Yang akan kita kenang sepanjang masa
Kepintaran,kenakalan siswa
Akan jadi air mata
Di saat sang rindu menyapa

Guruku...
Engkau pahlawan tanpa mengharap balasan
Maafkan kesalahanku
Maafkan kesalahan semua siswa
Beribu-ribu kata maaf kita ucapkan
Namun tak dapat terbalas segala jasamu
Bekal yang engkau tanami
Akan kita gali untuk masa depan nanti

Semua teman-temanku dan adik kelasku
Maafkanlah kesalahanku
Disaat kita bersama
Mungkin aku pernah membuat kalian terluka..
Aku akan pergi..
Demi pendidikan yang lebih tinggi
Semua demi masa depan kita nanti
Kalau takdir mempertemukan kita lagi
Ku harap jangan pernah lupakan diriku ini
Andaikan kaki ini dapat berbicara
Dia akan berkata " sungguh berat ku gerakkan langkah tanpa kalian disisi"

Guru..
Terimakasih kita ucapkan
Atas segala yang telah engkau berikan
Guru..
Terimalah salam hormat kita
Terimalah salam takzim kita
Terimalah salam maaf kita
Biar doa yang memeluk engaku dalam sajadah
Terimakasih guruku..




Penulis : Sitti Zahara Tarmizi
Siswi SMA N 1 Bandar dua, Ulee gle - Pidie jaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...