Langsung ke konten utama

Rakornas LPPTKA BKPRMI, Aceh Masuk Kandidat Tuan Rumah FASI 2020




POTRET Online.com/ 29/01/19/.Jawa Barat - Sebanyak 150 peserta perwakilan dari pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Quran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA BKPRMI) provinsi maupun kabupaten kota seluruh indonesia hadir dalam Rapat Koordinasi, acara yang berlangsung di Cianjur, Jawa Barat ini digelar selama tiga hari, 25 s/d 27 januari 2019.

BKPRMI Aceh berharap pada rakornas LPPTKA ini hendaknya menjadi harapan dan impian seluruh ustadz/ah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), santri Aceh dan orang tua santri se Aceh agar tahun 2020 Aceh menjadi tuan rumah pada event nasional keagamaan Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI). 

Hal tersebut diungkapkan ketua umum DPW BKPRMI Aceh, DR Mulia Rahman kepada media melalui Kepala Biro Humas BKPRMI Aceh, Abdel Shabur. Minggu, 27/1/2019.

"Dan harapan rakyat Aceh telah diaminkan oleh seluruh perwakilan Pemuda Masjid seluruh Indonesia dari Sabang-Meurauke agar Aceh mampu menjadi tuan rumah." Pungkasnya.

Menurutnya, Aceh layak menjdi tuan rumah dan itu juga menjadi alasan seluruh peserta rakornas, karna Aceh adalah negeri syariat tanah para ulama-ulama, dan Islam ada di Indonesia juga bermula dari Aceh.

"Banyak hal dari konsep syariat yang ingin dilihat oleh saudara kita seluruh indonesia, apalagi Aceh pernah diluluh lantakkan oleh tsunami namun dengan cepat Aceh bisa bangkit dan kuat, sehingga ini membuat antusias masyarakat seluruh indonesia hadir ke Aceh, dan prediksi serta pengalaman FASI Nasional biasanya tidak kurang 5000 peserta akan hadir pada event nasional keagamaan ini." Sebut Mulia.

Komitmen dan antusias BKPRMI agar FASI 2020 dapat digelar di Aceh karena event keagamaan ini akan memberikan dampak positif kepada Aceh untuk mempromosikan wisata halal food, wisata edukasi religius, dan wisata alam lainnya.

"BKPRMI Aceh memberikan Apresiasi luar biasa kepada Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, karena semangat dan keseriusan dalam menjalankan pelaksanaan syariat Islam di Banda Aceh serta siap menjadi tuan rumah FASI 2020.

BKPRMI Aceh akan segera menindaklanjuti ditahap pemerintah Aceh, pihaknya berharap gubernur dapat menyahuti rencana event FASI ini agar dapat dilakukan di Aceh pada tahun 2020 mendatang.

Ketua DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus, merespon baik putusan pelaksanaan FASI nasional hendaknya dapat digelar di Aceh, karena baginya Aceh salah satu daerah yang sangat luar biasa dalam kaderisasi remaja masjid, Aceh sangat mampu untuk melakukan kegiatan bertaraf nasional tersebut.

Salah satu materi rakornas adalah sosialisasi juklah FASI dan penentuan calon tuan rumah FASI nasional tahun 2020.

"Dari arena Rakornas berkembang tiga provinsi yang bersedia menjadi tuan rumah FASI, antara lain Bangka Belitung, Kalimantan Tengah dan Aceh." ujar Ketua BKPRMI Banda Aceh, T Ardiansyah didampingi Direktur Daerah LPPTKA Banda Aceh, Mardani.


_____________
Karo Humas & Publikasi DPW BKPRMI ACEH
Abdel Shabur, S.Sos I

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...