Langsung ke konten utama

TPID Kecamatan Ulee Kareng Gelar Pelatihan Inovasi Pengembangan SDM


Banda Aceh - Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh menggelar Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pelatihan Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Kegiatan yang dibuka oleh Camat Ulee Kareng Rizal Abdillah, S.Sos, M.Si ini berlangsung di aula kantor camat Ulee Kareng Kota Banda Aceh Sabtu (31/8/2019).    
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Camat Ulee Kareng Rizal Abdillah, S.Sos, M.Si mengatakan bahwa untuk menangani dan untuk menurunkan jumlah angka stunting maka menjadi sangat penting ditanggulangi secara bersama-sama dengan cara intervensi terintegrasi melalui program konvergensi pencegahan dan penanganan stunting desa yang dianggarkan dengan dana desa mengingat stunting adalah program prioritas. 
“Dalam hal ini, untuk mewujudkan program tersebut pihak kecamatan membutuhkan kerja sama semua pihak dalam merealisasikan kegiatan konvergensi ini yang akan dilaksanakan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang difasilitasi oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) dengan didampingi oleh pendamping desa, aparatur gampong dan seluruh stake holder di seluruh tingkatan agar tujuan yang kita harpkan dalam pencegahan dan penangan stunting dapat berjalan sesuai yang diharapkan,” tambah Rizal.  
Sementara itu koordinator tenaga ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Aceh, A. Basyir A Jalil mengatakan, adapun materi yang disampaikan kepada peserta pelatihan ini antara lain: stunting dan kegiatan konvergensi pencegahan stunting, peran desa dalam kegiatan konvergensi pencegahan stunting, pengorganisasian pelaku konvergensi pencegahan stunting di desa serta  pengenalan tikar pertumbuhan dan pemantauan layanan konvergensi pencegahan stunting. 
Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Ulee Kareng, Yusriati mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Perwakilan Pemerintah Gampong dalam Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. 
“Tujuan dari kegiatan ini untuk memberi pemahaman kepada kader pembangunan manusia mengenai pentingnya pemahaman mengenai penangaan gizi buruk, pengunaan tikar pertumbuhan dalam upaya pencegahan stunting dan sekaligus memberi pemahaman tentang gejala-gejala, ciri-ciri dan cara-cara pencehan dan penanganan stunting,” kata Ketua Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, Yusriati. (MA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...