Langsung ke konten utama

SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh Menjadi Tuan Rumah LKSN- ABK


Banda Aceh, 25/09/19. Pada hari ini Rabu tanggal 25 September tahun 2019, Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN)  Pembina Provinsi Aceh menjadi tuan rumah pada kegiatan Lomba Keterampilan Siswa Nasional (LKSN) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tahun 2019Kegiatan tersebut diikuti oleh delapan sekolah luar biasa  yang berada di di wilayah I yang meliputi kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Ke delapan sekolah tersebut masing-masing, SMPLB YPPC, SMALB YPPC,  SMPLB BUKESRA, SMALB BUKESRA, SMPLB CD YPAC, SMPLB B YPAC, SMALB B YPAC dan  SLBN PEMBINA PROVINSI ACEH. Acara tersebut  dibuka langsung oleh  Ketua Musyawarah Kerja kepala sekolah (MKKS) wilayah I,  Munawarman, A. Ma.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk sekolah-sekolah luar biasa yang berada di wilayah I yang berlangsung selama dua hari dengan menampilkan sembilan cabang lomba sebagai berikut: Lomba  Menjahit putra/putri SMPLB/SMALB,  Membatik putra/putri SMPLB/SMALB, Hantaran putra/putri SMPLB/SMALB, Merangkai bunga buatan putra/putri SMPLB/SMALB, Tata boga putra/putri SMPLB/SMALB,  Kecantikan putra/putri SMPLB/SMALB, Kayu putra/putri SMPLB/SMALB, IT putra/putri SMPLB/SMALB dan lomba Kreasi barang bekas (limbah) putra/putri SMPLB/SMALB
Menurut Laura Oktaviany Marantika, salah seorang guru di SLB Negeri Pembina, " Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan minat bakat serta kreasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang kedepannya anak-anak tersebut dapat mandiri dan mampu membiayai hidupnya sendiri.
Selain itu, sebutnya bahwa SLBN Pembina Provinsi Aceh sendiri merupakan sekolah yang memiliki asrama, sehingga di luar jam sekolah peserta didik juga diajarkan prakarya dan kegiatan lainnya yang bermanfaat. Salah satunya kegiatan seperti yang diperlombakan saat ini. ( Top)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...