Langsung ke konten utama

Bappeda Banda Aceh Ajak SKPD Paham Permendagri Nomor 90 Tahun 2019




Banda Aceh - Bappeda Banda Aceh melalui Sekretaris Bappeda, Nila Herawati, SE, M. Si yang didampingi oleh Kepala Bidang Penelitian/Pengembangan, Pengendalian Program dan Evaluasi, Rahmatsyah Alam, ST. M.Si mengajak seluruh SKPD untuk memahami terhadap Permendagri Nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Hal ini ia sampaikan saat dijumpai di ruangan kerjanya di Bappeda Banda Aceh , Senin (24/2/2020)


“Penggunaan Nomenklatur Program/Kegiatan/Sub Kegiatan untuk semua kabupaten/kota harus mengacu pada yang diatur di dalam Permendagri 90 tersebut. Saat ini kita sudah melakukan mapping Program/Kegiatan/Sub Kegiatan sejak Desember 2019 lalu, untuk kebutuhan semua SKPD di Pemko Banda Aceh sesuai dengan Rencana Strategi (Renstra) SKPD masing-masing. Setelah adanya hasil mapping Program tersebut, baru diketahui mana Sub kegiatan yang belum terakomodir dalam Permendagri tersebut, dan ini menjadi usulan baru untuk Pemutakhiran oleh Pihak Kemendagri,”jelas Nila.

Sementara itu, Rahmatsyah menegaskan kembali tujuan dari Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 yang merupakan perubahan dari permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Penelolaan Keuangan Daerah yang mengatur dari program hingga ke sub program.

“Tujuan permendagri itu untuk mempersamakan seluruh Nomenklatur program kegiatan se Indonesia, yang nantinya akan menggunakan single aplikasi pembangunan yaitu Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Kalau dulu permendagri 13 mengatur sampai program kegiatan sekarang mengatur sampai sub kegiatan jadi lebih terperinci. Mungkin dalam peraturan permendagri itu jika kita lihat bagi kita di daerah tentu lebih memudahkan kita, artinya fokus rincian kegiatan itu sudah jelas, termasuk sumber pembiayaan setiap Program dan Kegiatan nya” jelas Rahmatsyah.

Setelah tahap mapping selesai, selanjutnya Bappeda akan mengundang SKPD terkait untuk melakukan penentuan penilaian indikator baru sesuai dengan yang diharapkan dari program tersebut di masing-masing SKPD, tentunya untuk target capaian RPJM Kota Banda Aceh saat ini.

“Karena ini berubah nama program kegiatan/sub kegiatan langkah-langkah kita itu melakukan penilaian indikator jadi harus kita ukur lagi. Supaya nanti capaian dari program itu mudah diukur,” kata Rahmatsyah.

Namun demikian, ada beberapa sub kegiatan yang tidak di akomodir dalam permendagri. Jika melihat secara keseluruhan kebutuhan SKPD yang tidak tertampung ada SKPD kekhususan. Terdapat lima (6) SKPD yaitu MPU, Baitul Mal, DSI, MAA, MPD, Dinas Pendidikan Dayah. “Itu semua harus kita usulkan baru, karena memang semua SKPD kekhususan tersebut belum diakomodir dalam Permendagri tersebut kecuali pada level provinsi,” sebutnya.

Sedangkan untuk SKPD lainnya, ada 1 Kegiatan dan 20 sub kegiatan yang diusulkan baru oleh Bappeda ke Kemendagri. Jika diterima akan digunakan sebagai tambahan untuk program kegiatan/sub kegiatan di SKPD. “Pada prinsipnya tujuan akhir kita untuk memperjelas output dan out come dari setiap program kegiatan kita,”pungkasnya.

Sementara itu, dari Permendari ini Nila berharap agar seluruh SKPD mampu memahami kebutuhan Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan untuk SKPD nya, pada intinya agar indikator capaian Renstra nya tetap fokus sesuai target yang ada dalam RPJM Kota saat ini .


“Kita juga ditegaskan oleh Kemendagri bahwa jika kita tidak menggunakan Kodefikasi, Klasifikasi, Nomenklatur Program Pembangunan sesuai Permendagri 90 ini, berimplikasi pada persetujuan APBK Tahun 2021 nanti. Jadi semua kabupaten/kota harus mengacu ke Permendari 90, makanya semua daerah juga berusaha secepat mungkin menyiapkan draft hasil mapping ini. Karena Mendagri juga tidak membatasi usulan kita, yang dibuat juga terlalu singkat, sehingga diberi peluang untuk kab/kota boleh menambahkan sesuai kebutuhan masing-masing daerah, meskipun nanti disamaratakan untuk semuanya,”harapnya. (Hz)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber