Langsung ke konten utama

Pemko Banda Aceh Gelar Pelatihan Konvensi Hak Anak




Banda Aceh – Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) kluster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan budaya.

Kegiatan ini dibuka Sekdakota Banda Aceh, Bahagia, Rabu (26/2/2020) di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh.

Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua TP PKK, Hj Nurmiaty AR, Wakil Ketua DPRK, Usman, Kabag Isra, Fahrul Razi dan sejumlah pejabat jajaran DP3AP2KB lainnya.

Dalam sambutannya, Sekda mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka memperkuat dan meningkatkan komitmen bersama serta mendorong SDM yang telah terlatih oleh Konvensi Hak Anak (KHA) untuk berperan secara langsung dalam mengembangkan kebijakan dan langkah-langkah strategis dalam implementasi pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Banda Aceh.

“Alhamdulillah untuk mencapai target KLA Kategori Utama pada 2021 nanti, Pemko terus melakukan berbagai upaya, salah-satunya adalah dengan penguatan Konvensi Hak Anak klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya,” ujar Sekda.

Kata Sekda, untuk menciptakan KLA harus dipenuhi lima klaster yang telah dipersyaratkan, yaitu klaster indentitas anak atas pemenuhan hak sipil dan kebebasan, klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster kesehatan dan kesejahteraan dasar, klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta klaster perlindungan khusus.

Untuk memenuhi seluruh klaster tersebut, Sekda meminta DP3AP2KB harus terus bersinergi dan berkolaborasi dengan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, sehingga target yang diharapkan bisa cepat terealisasi. Setiap OPD teknis diminta juga menyiapkan anggaran pendukung untuk optimal setiap klaster tersebut.

“Khusus optimalisasi klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya. Disdikbud dan Kemenag, sudah seharusnya berkolaborasi secara fokus dengan pihak teknis terkait. Mudah-mudahan hal ini bisa terlaksana dengan setiap OPD dapat saling bekerjasama,” harap Bahagia.

Melalui pelatihan ini, Sekda berharap dapat memberikan dorongan serta meningkatkan pemahaman kepada para peserta dan semua pemangku kepentingan untuk berperan secara langsung meningkatkan predikat KLA di Kota Banda Aceh. 
Katanya, saat ini Kota Banda Aceh masih berpredikat Kota Layak Anak kategori Madya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB, Dahlia mengatakan kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 26 s/d 27 Februari dengan jumlah peserta 100 orang yang berasal dari 33 satuan Pendidikan dibawah koordinasi Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Dinas Pendidikan Dayah, dan Kementerian Agama Kota Banda Aceh.

Tujuan pelatihan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman para pemangku kebijakan dan tenaga pendidik mengenai isi dan implementasi Konvensi Hak Anak, meningkatkan kapasitas SDM di bidang perlindungan dan pemenuhan hak anak, berkembangnya langkah-langkah strategis dalam implementasi pemenuhan hak anak berdasarkan isi Konvensi Hak Anak dan untuk memenuhi indikator pengembangan kebijakan Kota Layak Anak, yakni tersedianya SDM tenaga pendidik yang terlatih Konvensi Hak Anak di Kota Banda Aceh.

“Tujuan untuk jangka panjang, pelatihan ini bertujuan mendorong percepatan perwujudan sekolah madrasah dan dayah ramah anak yang mampu menghapus angka kekerasan di satuan Pendidikan,” ungkap Kepala DP3AP2KB.

Sebagai narasumber, panitia menghadirkan Dr Hamid Patilima, Tenaga Ahli Pengembangan Kota Layak Anak yang menyampaikan materi kepada 100 peserta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...