Langsung ke konten utama

ODP, PDP dan Pasien Positif Covid-19 Meningkat


• Wali Kota Minta Warga di Rumah Saja dan Waspada


Banda Aceh – Semakin hari kasus bahaya virus corona atau Covid-19 semakin meluas. Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan bahkan pasien meninggal pun meningkat.

Informasi dari Dinas Kesehatan Banda Aceh, hingga Sabtu, 28 Maret 2020, secara akumulasi sebanyak 75 orang berstatus ODP. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya 52 orang dan dua orang dinyatakan positif pada Jumat, 27 Maret.

Menyikapi situasi ini, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang tak ingin angka tersebut semakin bertambah meminta warga kota untuk beraktivitas hanya dari rumah.

“Situasi cukup mengkhawatirkan, kami jajaran Pemerintahan Banda Aceh akan terus berupaya meminimalisir penyebaran. Dalam kondisi seperti ini warga diharapkan tetap tenang dan mematuhi imbauan yang ada,” kata Aminullah, Sabtu 28 Maret 2020.

Dalam mencegah penyebaran virus corona, Aminullah mengajak agar warga melakukan kegiatan seperti bekerja dari rumah, belajar, belanja secara online dan berolahraga cukup di rumah saja selama masa ini.

Mengutip beberapa media, juru bicara Pemprov, Saifullah Abdulgani mengatakan, hingga Sabtu, 28 Maret 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh Aceh juga terjadi peningkatan dari sebelumnya 266 kini menjadi 320 orang yang tersebar di kabupaten/kota di Aceh. 4 orang dinyatakan positif corona, tiga dalam perawatan dan satu dinyatakan meninggal pada senin (23/3) lalu.

Ditingkat nasional, per 28 Maret 2020 tercatat mencapai 1.046 kasus positif Covid-19 yang tersebar di 28 provinsi.

Sementara data dari Covid19.go.id, dari 1.046 kasus tersebut, terdapat 87 kasus meninggal dan 46 pasien sembuh. Sehingga kini ada 913 orang yang dalam perawatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...