Langsung ke konten utama

Banyak Jalan Bagi Sarjana BK di Masa Depan

dok. Pribadi

Oleh Selli Ariska 
Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah, UIN Ar – Raniry, Banda Aceh

           Orang-orang awam masih mempunyai anggapan bahwa BK  identik dengan polisi sekolah atau mengurusi anak nakal saja. Padahal  sebenarnya BK adalah sahabat siswa, pembela siswa.  Selain itu, ada anggapan lain muncul di benak para orang tua yang tidak mempunyai latar belakang pendidik (guru). Anggapan mereka  bahwa profesi BK adalah profesi yang tidak mempunyai masa depan. Anggapan yang membuat semakin tidak popular profesi BK di mata masyarakat yang disebabkan anggapan buruk terhadap profesi BK.
            Ketidak populeran ini juga muncul disebabkan banyak orang yang masih menyamakan antara sekolah/lembaga pendidikan dengan mengajar. Memang profesi mengajar adalah profesi guru. Namun, yang tidak banyak diketahui masyarakat bahwa konsep pendidikan bukan saja tentang mengajar, namun membangun karakter (character building). Selain itu pula komponen di dunia pendidikan (profesi-profesi di dunia pendidikan) tidak hanya profesi guru saja. Profesi-profesi yang terdapat di dunia pendidikan  begitu banya misalnya  pustakawan (lulusan ilmu perpustakaan), teknolog pendidikan (lulusan teknologi pendidikan), psikolog pendidikan (lulusan psikolog pendidikan), dan konselor(lulusan bimbingan dan konseling).
Sebenarnya, bila kita amati dan teliti dab bahkan diprediksi ke depan, bimbingan dan kosneling tersebut semakin penting dan dibutuhkan oleh setiap lembaga pendidikan, sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan melemahnya karakter anak bangsa. Selain dibutuhkan di lembaga pendidikan formal seperti sekolah-sekolah, BK juga akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, seorang sarjana alumnus BK yang memiliki kapasitas atau kompetensi yang andal, tidak harus menjadi guru BK yang berstatus PNS, lulusan yang bekualitas tersebut bisa membuka usaha Pelayanan Konseling  sendiri. Membuka klinik layanan bantuan psikologis yang disediakan bagi semua orang dalam menjaga kesehatan  mental.Layanan konseling  yang dapat diberikan untuk membantu mencari solusi dalam masalah yang dihadapi.Sebagaimana kita ketahu bahwa  bahagia adalah dambaan bagi setiap orang.  Maka kita bisa membantu menumbuhkan rasa bahagia orang lewat klinik yang kita buka. Ini memiliki prospek yang baik, karena rasa bahagia juga merupakan salah satu ciri dari kesehatan mental seseorang yang dibutuhkan setiap orang.
Apalagi bila orang-orang semakin mengerti bahwa dengan kebahagiaan seseorang dapat melejitkan potensi dirinya, berfungsi optimal dalam menjalani peran-peranannya serta mampu bermanfaat dan bahkan membawa kebahagiaan bagin orang lain.  Nah, perlu disadaribahwa bahagia bukan saat di mana tidak ada masalah, namun saat berhasil mengatasi masalah.Jadi klini bisa hadir untuk membantu setiap seseorang untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dialami. Membuka klinik, tentu tidak harus sendiri, tetapi bisa dilakukan dengan membuka klinik bersama para konselor yang terdiri dari psikologi dan psikiater yang berdedikasi untuk membantu para klien menemukan solusi ketika ingin memecahkan masalah dan lain sebagainya.
Jadi, sebenarnya masa depan BP itu masih cerah. Cerahnya masa depan alumnus BK sebenarnya ditentukan oleh kualitas diri para sarjana BK. Keberanian melakukan usaha di bidang BK adalah salah satu kuncinya. Berani berikhtiar merealisasikan usaha klinik akan menjadi sebuah jawaban dan bukti bahwa sarjana BK masih sangat dibutuhkan. Sebagai sarjana BK yang beriman pasti yakin bahwa Allah sudah memberikan fasilitas yang banyak untuk kita gunakan mencapai hidup bahagia dan sejahtera.Masa depan kita ada di tangan  kita.   Jadi, jangan takut bermimpi  Yakinlah pada Allah dan pada diri sendiri , kalau kita bisa tanamkan dalam diri hikmah Islami man jadda wa jadda.
Lalu, ketika kita tidak mau dan tidak yakin membuka usaha yang sesuai dengan latar belakang ilmu kita di bidang BK, masih banyak jalan lain untuk berusaha. Kita bisa membuka usaha lain yang mungkin setiap orang bisa melakukannya, karena sesungguhnya masing-masing orang memiliki potensi diri. Misalnya, penulis sendiri bisa membuka usaha butik. Usaha butik adalah jenis usaha yang sangat tepat di akukan oleh ibu rumah tangga. Untuk memulai usaha butik rumahan pun tidak begitu sulit, modal yang dibutuhkan pun sangat terjangkau karena anda tidak perlu menganggarkan dana sewa tempat, tidak butuh biaya transportasi menuju butik,  karena semua keperluan bisnis bisa dilakukan  di rumah.  Ingat, banyak jalan untuk mengubah nasib.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...