Oleh Cantika Dwi Riski
Mahasiswi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Awal tahun 2020 tepatnya pada bulan Maret lalu, Indonesia diresahkan dengan kedatangan virus corona atau yang dikenal dengan COVID-19, si virus kecil yang berasal dari Wuhan, China. Masuknya virus ini ke indonesia membuat warga panik. Menurut kompas.com kasus ini pertama kali menimpa dua warga Depok, Jawa Barat. Diduga kedua warga tersebut terinfeksi ketika kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia. Dikutip dari laman alodokter.com, Coronaatau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Gejala yang ditimbulkan seperti gejala flu dan batuk pada umumnya, namun virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai denken kematian.
Tidak hanya di Indonesia, peningkatan pasien positif corona di seluruh dunia membuat orang – orang berlomba untuk mencegah atau mengurangi risiko agar tidak terpapar virus tersebut. Berbagai upaya pun dilakukan. Social distancingmemang digalakkan pemerintah untuk memustus mata rantai penyebaran virus ini. Namun selain social distancing, upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan menjaga imunitas tubuh atau meningkatkan antibodi karna virus itu sendiri tidak dapat untuk dihindari Menjaga imunitas tubuh, bukanlah cara baru yang dilakukan atau bukan hal asing yang kita dengar untuk mencegah tubuh dari paparan virus. Cara ini sudah lama dikenal untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Imunitas yang baik dapat melawan dan mengusir virus dari tubuh, baik itu virus corona maupun virus lainnya. Antibodi atau imunitas tubuh dapat ditingkatkan dengan menjaga asupan makanan, makan makanan yang bergizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat). Singkatnya, menggunakan konsep empat sehat lima sempurna. Bila perlu konsumsi juga sumplemen penunjang daya tahan tubuh. Dengan banyak makan buah dan sayur, vitamin dalam tubuh akan tetap terjaga. Sayuran seperti brokoli atau sayuran berwarna hijau, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan banyak memiliki serat dan antioksidan yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Antioksidan inilah yang akan memerangi radikal bebas dalam tubuh. Tidak lupa minum juga air yang cukup minimal 2 liter atau 8 gelas setiap harinya. Antibodi dapat terbentuk dengan sendirinya pada tubuh kita dengan menjaga pola makan yang teratur. Makan makanan bergizi bukan sepenuhnya dapat menangkal infeksi virus, namun dengan gizi yang seimbang sistem kekebalan tubuh kita akan menjadi lebih kuat yang akan memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh kita.
Setelah menjaga asupan makanan, agar kesehatan seimbang olahraga ringan juga dilakukan untuk meningkatkan imunitas dan memperlancar peredaran darah. Tidak seperti olahraga berat, olahraga ringan ini cukup mudah untuk dilakukan di rumah karena tidak memerlukan alat bantu dan tempat khusus seperti peregangan anggota tubuh atau berjalan di halaman rumah, jogging di sore hari pun mudah untuk kita lakukan. Ada baiknya olahraga ini dilakukan dengan rutin agar kita dapat merasakan manfaatnya. Kegiatan ini dapat dilakukan 3 sampai 7 kali dalam seminggu atau kita dapat melakukannya selama 20-30 menit per harinya.
Istirahat atau tidur yang cukup juga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Orang yang kurang istirahat rentan akan terserang penyakit, karena produksi antibodinya sedikit atau menurun. Dengan tidur atau istirahat yang cukup produksi antibodi kita akan meningkat dan tidak terganggu. Untuk orang dewasa, waktu tidur yang ideal itu berkisar 7 sampai dengan 8 jam setiap harinya. Berjemur di bawah matahari di pagi hari juga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Cara ini cukup populer di kalangan masyarakat dan telah banyak masyarakat yang menerapkan cara ini. Menurut Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum bahwa berjemur di pagi hari pada jam 10 pagi selama 10 - 15 menit dapat memperkuat sistem imun tubuh. Sinar UVB bermanfaat untuk tubuh karna mengandung pro vitamin D yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin D3 yang berperan dalam sistem imunitas. Kandungan vitamin D pada sinar matahari dapat membantu mencegah infeksi pada tubuh dan melawan penyakit. Berjemur juga tidak boleh dilakukan dengan berlebihan karena dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit dan meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit. Bukan manfaat yang kita dapat melainkan mendatangkan penyakit.
Meskipun berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan kekebalan tubuh, bukan berarti ia dapat membunuh virus corona (Covid-19). Namun, upaya tersebut dapat mencegah tubuh agar terhindar dari paparan virus. Cara utama mencegah virus ini adalah dengan rajin mencuci tangan, selalu menjaga kebersihan, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian serta makan makan bergizi untuk meningkat imunitas tubuh dan yang paling penting STAY AT HOME! Jika daya tahan tubuh kuat maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.
Komentar
Posting Komentar