Langsung ke konten utama

Tukang Becak Meulaboh: Susah Dapat Sewa Sekarang, Nak




Aceh Barat - Potretonline.com, 24/04/20. “Susah dapat sewa sekarang, Nak,” ucap salah seorang tukang becak sambil tersenyum saat menerima sebungkus nasi dari anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Barat – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh di Warkop Bay Kuphi, Meulaboh, Aceh Barat. Ia pun langsung berlalu dengan sebungkus nasi untuk disantap siang itu. 

Satu per satu bungkusan nasi dalam plastik dibagikan kepada pekerja harian di kawasan Kota Meulaboh. Kebanyakan mereka kalangan tukang becak. Ada juga tukang parkir dan pedagang keliling. 

Bendahara MRI Aceh Barat Maulidar menuturkan tidak ingat persis nama tukang becak yang mengaku kesulitan mendapatkan pelanggan itu. Namun seingatnya, seluruh para penerima manfaat berucap syukur usai menerima paket makanan gratis. Katanya, ucapan tukang becak itu merupakan gambaran sebagian kehidupan tukang becak kini. Tidak adanya pelanggan membuat otomatis berdampak pada pendapatan mereka. Sementara itu mereka harus menafkahi keluarganya. Kondisi tersebut pasti menyulitkan kehidupan mereka. 

“Bukan lagi waktunya kita mencaci maki, sekarang mari kita saling membantu saudara-saudara kita. Jangan sampai mereka kelaparan tidak ada yang tahu,” lanjutnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut juga dialami oleh pekerja harian lainnya di Aceh. Hanya saja mungkin mereka segan mengungkapkannya. Oleh karenanya, semua elemen masyarakat perlu meningkatkan perhatiannya terhadap kondisi sekitarnya. “Insya Allah hari ini kita juga menyalurkan paket pangan berupa minyak goreng telur dan beras kepada warga kurang mampu hasil dari donasi para dermawan di Aceh Barat,” lanjutnya.

Head of Program ACT Aceh Laila Khalidah mengungkapkan bahwa selama masa tanggap darurat ACT sudah melaksanakan beragam program kemanusiaan guna mengurangi imbas covid-19 mulai dari Aceh Tamiang hingga ke Aceh Singkil. Program tersebut seperti operasi makan gratis, operasi pangan gratis, pembagian APD, suplemen dan multivitamin, dan makanan bergizi kepada tim medis, dan menyantuni guru-guru. 

“Target penerima manfaat kita seluruhnya berasal dari kalangan kurang mampu, dan pekerja medis yang berjuang mengobati pasien dan mencegah covid-19,” paparnya. 

Ia mengharapkan dukungan para dermawan agar aksi-aksi ACT bersama MRI bisa membantu saudara-saudara yang membutuhkan lebih banyak lagi. Penyaluran donasi dapat melalui rekening Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205, BNI Syariah 66 00011 008 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasi donasi dan informasi selengkapnya dapat menghubungi WhatsApp 082283269008 dan telepon 0651-731535. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...