Langsung ke konten utama

DLHK3 Kota Banda Aceh Imbau Warga Buang Sampah Pada Waktu yang Ditentukan


Banda Aceh — Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) menghimbau kepada warga Kota Banda Aceh untuk membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditentukan, mulai pukul 19.00-07.00 WIB, sehingga tidak ada lagi siang hari warga buang sampah di depan toko/rumah.

Kepala DLHK3 Hamdani SH mengatakan, penetapan jadwal buang sampah ini untuk menjaga kebersihan kota dari tumpukan sampah yang ada di depan toko maupun rumah warga pada siang hari.
Pasalnya, petugas DLHK3 selalu beroperasi pada pagi hari untuk mengambil sampah yang ada di depan toko atau rumah warga.

“Penetapan kebijakan ini sudah dikeluarkan sejak tahun lalu namun kami terus menerus mensosialisasikannya agar warga betul-betul paham terhadap jadwal ini,” jelasnya.
Penetapan jadwal ini juga membantu pihak DLHK3 lebih efisien dalam menjalankan mobil pengangkut sampah sehingga petugas bisa melewati rute lain yang belum dijangkau.

“Penetapan jadwal ini selain untuk efisiensi operasional kami juga untuk dapat mejangkau daerah lain tanpa kami harus beroperasi di rute yang sama hingga 4 kali bahkan ada yang sampai 5 kali,” kata Hamdani di Kantor DLHK3, Senin (15/6).

DLHK3 juga menghimbau kepada pemilik toko di wilayah komersil agar rutin menyapu halapan toko juga mengemas sampah yang akan diletakkan di depan toko sesuai jadwal agar tidak berceceran.
“Tapi tetap harus dikemas sampahnya agar tidak berserakan ketika petugas kita mengambil sehingga dapat menghemat waktu para petugas,” lanjutnya. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat membantu sektor pariwisata Kota Banda Aceh seperti tekat walikota dalam membangun pariwisata yang bersih sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kalau Kota Banda Aceh sudah indah, pariwisata makin bagus maka ekonomi kita juga bakal meningkat dan masyarakat akan merasakan manfaatnya,” tutup Hamdani. (Ah/Hz)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...