Oleh : Hasbi Yusuf
Setelah mengamati secara langsung perkembangan Pasar Mahirah Gano-Lamdingin Banda Aceh yang telah diresmikan beberapa waktu yang lalu, ternyata beberapa pedagang sudah merasakan kesulitan untuk berjualan karena keadaan pasar semakin hari semakin sepi dari pembeli. Beberapa pedagang mengeluhkan situasi ini, jangankan memperoleh untung, malah ada yang sudah kesulitan mengembalikan modal untuk berjualan seterusnya. Jika keadaan ini tidak diantisipasi oleh yang berkompeten, maka banyak pedagang yang akan gulung lapak.
Bercermin pada pengalaman dari beberapa pasar yang telah pernah diresmikan di kota Banda Aceh, ternyata tidak semuanya berkembang sebagaimana diharapkan dan terpaksa ditutup karena tidak cukup pengunjung. Jika ini dibiarkan terjadi tanpa terobosan dari pihak pengelola dan pedagang sendiri, maka baik pihak pedagang, maupun Pemko akan mengalami kerugian investasi, sehingga akhirnya menjadi mubazir karena harus ditutup, seperti Pasar Batoh/Lamdom, Pasar di Jalan Lamgapang - Ulee Kareng dan Pasar Hewan Pango.
Kedua pasar tersebut di atas terpaksa ditutup karena tidak banyak dikunjungi oleh masyarakat pembeli, sehingga penjual tidak mampu bertahan karena barang dagangannya tidak ada pembeli dan akhirnya merugi dan kehabisan modal.
Periode sebelumnya juga ada pasar yang terpaksa ditutup dan dibongkar, seperti Pasar Beurawe. Di samping itu terdapat juga beberapa pasar yang seperti kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau, seperti halnya pasar di Dusun Tunggai/Lamnyong dan Pasar Gampong Ateuk.
Berdasarkan pengalaman dari beberapa pasar yang telah kami sebutkan di atas, semoga pengalaman tersebut tidak sampai terjadi pada Pasar Mahirah Gano-Lamdingin dan kita harapkan semoga pasar ini berkembang dengan baik, memberikan kemakmuran bagi semua pihak, maka dengan i'tikat baik dan hati yang bersih. Berikut merupakan beberapa hal yang penting dilakukan.
Pertama: Memberikan kemudahan dan keringanan sewa kios bagi pedagang hingga keadaan pasar benar-benar telah berkembang dengan normal;
Kedua:Jangan membiarkan ada pedagang yang sudah mulai banyak berjualan di beberapa pinggir ruas jalan di sekitar pasar Mahirah Gano-Lamdingin;
Ketiga: Melakukan penghijauan dan penataan taman sesegera mungkin di sekitar kompleks pasar;
Keempat: Memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan secara sustainable, profesional dan bertanggung jawab;
Kelima: Jangan dulu mengutip Retribusi Parkir dan Retribusi Masuk ke kompleks pasar bagi pengunjung hingga pasar ini benar-benar telah berkembang secara normal;
Keenam:Membantu pinjaman secara syariah dari Bank Perkreditan Mahirah bagi pedagang yang punya potensi berkembang, tapi kekurangan modal;
Ketujuh: Menerapkan manajemen pengelolaan pasar secara modern dan menempatkan pegawai yang berwawasan kewiraswastaan yang memiliki kompetensi memadai;
Kedelapan:Mengundang pihak perbankan untuk ikut berpartisipasi mengembangkan potensi ekonomi masyarakat secara syariah dengan prinsip simbiosis mutualisme.
Kesembilan:Menginisiasi dan segera memulai pembangun sebuah mesjid yang luas, indah dan representatif di sekitar kompleks Pasar Mahirah.
Kesepuluh:Kami memohon maaf yang kemungkinan penjelasan dan saran kami semuanya telah terlaksana dengan baik atau menyinggung walikota atau pihak lain yang terkait. Sekali lagi kami tegaskan bahwa ini kami lakukan hanya demi kebaikan kita semua.
Tentu masih ada hal yang lain yang mungkin bisa diterapkan, namun apa yang sudah diutarakan di atas, kiranya mendapat tanggapan positif dari Walikota Banda Aceh atau pihak terkait.
Komentar
Posting Komentar