Langsung ke konten utama

Disdik Dayah Banda Aceh Sukses Laksanakan Pelatihan Ekonomi Kreatif Bagi Dayah



Banda Aceh – Pelatihan Ekonomi Kreatif bagi santri dan guru dayah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh sukses dilaksanakan selama tiga hari sejak 14-16 September 2020 dan mendapatkan respon sangat baik dari peserta. 

Kepala Disdik Dayah Tgk.Tarmizi M. Daud, S. Ag, M. Ag berharap apa yang sudah didapatkan dari pelatihan ini bisa dimanfaatkan bagi individu maupun di lingkungan dayah setempat. 

"Alasannya karena tahun 2027 Dana Otsus sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 akan berakhir, maka dari itu untuk urgensi kemandirian dayah, dituntut dayah/ pondok pesantren harus mampu melahirkan sumber pendapatan, sehingga dayah benar-benar mandiri," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9/2020).

Tgk. Tarmizi berharap juga dengan pelatihan ekonomi dayah lahir ide-ide baru dan cemerlang dalam membangun ekonomi mandiri untuk masa depan dayah Kota Banda Aceh. 

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Arifullah, ustadz dari Pesantren Modern Darul Ulum Banda Aceh mengatakan bahwasanya pelatihan yang diinisiasikan oleh Disdik Dayah sangat bermanfaat bagi guru khususnya pengurus koperasi pemula di lingkungan dayah setempat. 

"Kami belajar banyak hal termasuk bagaimana manajemen koperasi yang baik, dan kami mendapatkan motivasi bisnis sehat dan syar'i melalui kisah-kisah kehidupan para motivator," kata Arif. 

Ahmad Jaden peserta yang hadir mewakili Pesantren Modern Babun Najah Banda Aceh juga juga mengatakan hal senada mendapatkan banyak hal selama pelatihan berlangsung. Seperti motivasi hidup dimana berfikiran lebih jauh dan tidak menganggap sebuah kesialan tidak ada hikmahnya. 

"Setelah mengikuti pelatihan tersebut saya memiliki ide untuk mengembangkan sebuah koperasi dimana bisa kita ajak teman-teman yang lain untuk bergabung, dengan syarat minimal mendirikan koperasi adalah 20 orang, karena itu saya memiliki obsesi untuk melakukannya," ungkapnya. 

Pelatihan diisi oleh tiga pemateri, yaitu; Ir, Saiful Bahri, SE Pejabat Diskopukmdag, M. Mulyakhan praktisi ekonomi kreatif dan Kepala Disdik Dayah Tgk.Tarmizi M. Daud, S. Ag, M.Ag.(Hus/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...