Aceh Besar – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) - UPT Banda Aceh memanen perdana sarang madu kelulut milik petani binaan dalam program peningkatan ekonomi duafa melalui budidaya kelulut di Gampong Mureu Ulee Titi, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (23/9/2020).
Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail menuturkan, program budi daya kelulut melibatkan 10 keluarga dari kawasan Indrapuri. Masing-masing keluarga diberikan tiga sarang madu kelulut untuk dibudidayakan. “Hari ini kita melakukan panen perdana madu kelulut. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan,” terangnya.
Ia menambahkan, pembudidayaan madu kelulut berpotensi sangat baik untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Apalagi proses pembudidayaannya bisa dilakukan dengan cara mudah, tidak memerlukan biaya besar, fleksibel dari segi manajemen waktu, dan alam semakin terjaga. Jumlah madu hasil panen perdana ini hampir mencapai 500 ml per sarangnya.
Di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang, permintaan madu kelulut meningkat karena madu kelulut sangat baik bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi. ACT Aceh bersama YBM PLN akan membantu menghubungkan petani madu kelulut binaan dengan pembeli. “Permintaan madu di pasaran begitu tinggi. Insya Allah madu menjadi salah satu alternatif usaha menjanjikan dalam kondisi serba sulit sekarang ini,” pungkasnya.
Perwakilan YBM PLN Edo Safri Fernando mengatakan bahwa pembudidayaan madu kelulut ini masih permulaan. Ia mengharapkan melalui tersebut bisa meningkatkan ekonomi duafa keluarga. “Ke depan masih bisa dilanjutkan daftar penerima manfaatnya. Insya Allah, kalau terus berkembang akan kami usulkan ke Pusat,” terangnya.
Muzakkir, salah seorang petani kelulut menuturkan dirinya merasa terbantu dengan adanya program pembudidayaan kelulut tersebut. Ia berharap program tersebut bisa bermanfaat lebih luas kepada masyarakat. []
Komentar
Posting Komentar