Langsung ke konten utama

Gagal Jadi Dokter Hewan, Kurnia Amna Alumni D2 PGSD Pimpin PGRI Bener Meriah




Oleh Baihaki
Berdomisili di Banda Aceh

Para sahabatnya saat di Kampus Diploma Dua (D2) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unsyiah memanggilnya "Agam Batat."  Sekilas orang akan mengira Kurnia Amna adalah nama perempuan, namun pria berkulit putih dan berhidung mancung ini adalah sosok pria yang keras kepala, namun memiliki sifat sosial yang tinggi, pemurah dan kesetiakawanan.

Penulis masih ingat kurun waktu tahun 2000 hingga 2003 saat masih kuliah di Kampus PGSD di jalan Inong Balee, Kopelma Darussalam, Banda Aceh saat itu tidak banyak mahasiswa yang memiliki sepeda motor. Namun Kurnia memiliki satu unit kendaraan Yamaha Force One. Ketika ia masuk ke ruang kuliah, diapun menaruh kunci motornya di ruang himpunan. Tujuannya adalah kadang teman-teman ada keperluan yang memerlukan kendaraan. Kalaulah kunci motornya ditaruh dalam kantong celananya, tentu sebentar-bentar teman memanggilnya untuk meminjam motor yang tentu akan mengganggu konsentrasinya di ruang perkuliahan.

Tak jarang pula, ia rela berjalan kaki pulang ke Asrama PGSD karena sepeda motornya belum dikembalikan oleh temannya. Akan tetapi motornya tidak pernah hilang dan ketika dikembalikan dalam keadaan bersih dan minyak tetap terisi. Teman-temannya pun menyampaikan, kita memakai motornya Kurnia bukan hanya sekali, akan tetapi kita sering memakainya tentu kita jaga dan dirawat, kalau kotor akibat kita pakai akan di dorsmeer dan ketika dikembalikan tidak kita biarkan dalam kondisi minyak kosong. Begitulah sekilas kemurahan hati pria Gayo ini.

Kurnia Amna Lahir tanggal 05 Januari 1980 di Desa Simpang Teritit Kecamatan Bukit Kabupaten Aceh Tengah, sekarang menjadi Kecamatan Wih Pesan Kabupaten Bener Meriah. Kurnia kecil menamatkan Sekolah Dasarnya di SD Negeri 2 Unung Teritit tahun 1992. Kemudian ia melanjutkan ke SMP Negeri 3 Takengon tamat tahun 1995 dan tahun ia melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Muhammadiyah Takengon lulus pada tahun 1998. Setelah menamatkan pendidikan tingkat atas, Kurnia melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi. Iapun lulus di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah. Setahun kuliah di FKH, Kurnia yang semula bercita-cita ingin menjadi dokter hewan, ia memutuskan keluar dari Kampus FKH dan melanjutkan ke Program Studi D2 PGSD FKIP-Unsyiah tahun 2000 dan tamat tahun 2003 dengan gelar Ahli Muda (A.Ma).

Tidak haya sebatas memamatkan pendidikan Diploma Dua, pada tahun 2004 ia melanjutkan studi di Universitas Serambi Mekkah Jurusan Pendidikan Ekonomi tamat tahun 2007 dengan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Belum selesai kuliah pada program strata satu, tahun 2006 Kurnia lulus Pegawai Negeri Sipil dengan menggunakan Ijazah D2 PGSD sebagai Guru SD yang ditugaskan pada SD Negeri Pilar Jaya Kecamatan Bukit Kabupaten Aceh Tengah (sekarang Kabupaten Bener Meriah).

Tidak hanya sebatas menamatkan studinya di strata satu. Ia melanjutkan studi pada program pascasarjana di Univertias Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe dengan pengambil strata dua pada jurusan Sains Manajemen masuk tahun 2016 dan meraih gelar M.S.M pada tahun 2018. Setelah dua belas tahun menjadi guru di SD Negeri Pilar Jaya, tahun 2018 Kurnia diangkat sebagai Kepala SD Negeri Pantan Kemuning Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Setahun menjabat Kepala SD Negeri Pantan Kemuning, tahun 2019 ia ditugaskan pada SD Negeri Kutekering Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah hingga sekarang.




Pengalaman organisasinya semasa kuliah, selain aktif di Himpunann Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus (HIMAPAGUSDAKA) juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP-Unsyiah dan tak jarang pada masa itu melakukan aksi demonstrasi. Sebelum terpilih menjadi Ketua PGRI Kabupaten Bener Meriah, Kurnia menjabat Ketua DPC PGRI Kecamatan Bukit dan ia juga perwakilan Kontributor Aceh Carong Dinas Pendidikan Aceh Perwakilan Bener Meriah yang memberikan informasi seputaran pendidikan di Kabupaten Bener Meriah. 

Dulu cita-cita awalnya ingin menjadi dokter hewan yang akan mengobati berbagai jenis penyakit pada hewan. Namun suami dari Ilmaini Halika, S.Pd ini merubah haluan hidupnya dengan memilih menjadi seorang guru untuk mengobati dan memberikan suntikan motivasi kepada anak-anak didiknya di sekolah. Walaupun ia berasal dari keluarga yang berkecukupan, namun penampilannya tetap sederhana, mudah bergaul walaupun dulu wataknya tempramen. Tak salah dipanggil dengan Agam batat. Namun seiring dengan perjalanan waktu, Kurnia yang dulu bukanlah Kurnia yang sekarang.

Tanggal 20 Oktober 2020 pada Konferensi PGRI Kabupaten Bener Meriah ke-XXII, dengan meraih suara terbanyak dari dua pesaingnya, Kurnia terpilih menjadi Ketua PGRI Kabupaten Bener Meriah periode 2020-2025. Di pundaknya terpikul beban berat untuk memajukan organisasi profesi ini, permasalahan dan keluhan guru baik Guru PNS maupun Non PNS khususnya di Kabupaten Bener Meriah sudah barang tentu harus disikapi dan diselesaikan dengan bijak. Organisasi menjadi jembatan untuk memfasilitasinya, ucap Kurnia.

"Ayah dari tiga orang anak ini mengatakan, memimpin salah satu organisasi guru merupakan sebuah amanah dan kepercayaan. Saya yang notabenenya berasal dari Guru SD harus mampu mengayomi dan bermitra dengan teman-teman Guru SMP, SMA, SMK dan SLB demikian juga dengan teman-teman guru dari Kementerian Agama baik Guru MIN, MTs maupun MA. Karena PGRI bukan saja wadah bagi guru daerah atau provinsi, namun guru dalam lingkungan Kementerian Agama termasuk didalamnya," ujar Kurnia.

Ditanya tentang bagaimana gebrakan PGRI Kabupaten Bener Meriah kedepan. Kurnia menjelaskan, kita baru saja menyukseskan konferensi dengan menyusun kepengurusan tingkat kabupaten yang ikut dilantik dan disaksikan oleh Ketua bersama Pengurus PGRI Provinsi Aceh. Terobosan awal dalam kepengurusan PGRI Kabupaten Bener Meriah banyak diisi guru-guru muda yang memiliki energi untuk memikirkan masa depan PGRI Kabupaten Bener meriah, selanjutnya melakukan koordinasi dengan Pengurus DPC di setiap kecamatan dan nantinya kita akan melaksanakan rapat kerja. Dalam rapat kerja itulah akan dirumuskan secara bersama untuk dilakukan langkah-langkah kedepan untuk PGRI Kabupaten Bener Meriah yang lebih hebat, pungkasnya bersemagat.

Dengan terpilihnya Kurnia Amna, S.Pd, M.S.M dari kalangan guru muda untuk memimpin PGRI Kabupaten Bener Meriah, diharapkan semoga organisasi profesi ini dengan energi baru dan semangat baru yang dikemudi oleh Kurnia mampu tancap gas melaju kencang seperti Bus Kurnia, namun harus tetap memperhatikan keselamatan serta membuat para penumpang aman dan nyaman di dalamnya. Selamat dan sukses terpilihnya Ketua dan Pengurus PGRI Kabupaten Bener Meriah periode 2020-2025 yang telah dilantik oleh Ketua PGRI Provinsi Aceh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber