Langsung ke konten utama

Hari Guru Nasional 2020, Dosen Psikologi UIN Ar-Raniry Luncurkan Buku Tentang Guru dan Dosen Indonesia





Banda Aceh, potretonline.com, 30 November 2020. Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2020, Harri Santoso.,S.Psi.,M.Ed dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry meluncurkan buku berjudul Potret Guru dan Dosen Indonesia di 75 Tahun Indonesia merdeka, diterbitkan oleh Penerbit One Peach Media Jakarta. Buku ini merupakan buku yang disusun oleh penulis berdasarkan pengamatan penulis akan nasib guru dan dosen di Indonesia pada media massa, baik on-line maupun cetak dan pengamatan langsung selama kurang lebih 5 tahun. 

Menurutnya kerja dan tanggung jawab profesi seorang guru sangat dibutuhkan dalam membangun negeri, namun persoalan kesejahteraan dan kepastian akan masa depan bagi guru honorer sama sekali tidak didapatkan. Mulai dari janji Kepala Daerah, hingga janji Presiden. Dalam piagam Ki hajar Dewantara tentang komitmen mereka untuk mensejahterakan guru honorer masih dalam tataran konsep saja. Gaji dan upah guru didapati masih lebih tinggi gaji seorang pembantu rumah tanga, sehingga memaksa mereka untuk menjalani profesi lain untuk memenuhi kebutuhan hide. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyebutkan survey kecil naratif terhadap guru serta janji presiden dalam buku ini semoga menjadi ingatan bersama bahwa mensejahterakan guru dan memperbaiki nasib mereka akan membuat negeri Indonesia semakin maju. Ketua Perhimpunan guru Honorer K2 Indonesia dalam kata sambutannya menyebutkan semoga dengan diterbitkan buku ini bisa mengetuk hati pemerintah untuk segera selesaikan masalah guru honorer, memanusiakan  mereka dengan penghargaan yang memadai. karena kami adalah manusia jadi kami ingin di perlakukan seperti manusia tidak habis manis sepah dibuang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...