Langsung ke konten utama

Santri Dayah Mini Aceh Tertinggi Hasil Uji Kompetensi Santri Tahfidz





Banda Aceh - 03/12/20. Potretonline.com. Santri Dayah Mini Aceh, Kecamatan Syiah Kuala, Fudhal terpilih sebagai juara I Tahun 2020 dalam hasil uji kompetensi santri tahfidz yang diadakan pada, Kamis (5/11/2020).

Penghargaan sebagai juara I tersebut diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Banda Aceh Tgk. Alizar Usman, S. Ag, M. Hum turut didampingi oleh Sekdis Muchlis, S.Sos, MM. 

Kepala Disdik Dayah Banda Aceh Alizar Usman mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan langsung oleh guru tahfidz yaitu Ust. Zulfikar Al-Hafidz dan Ust. Fadhli Al Hafidz. 

"Selain Fudhal, juara juga diraih oleh Afif Rahman Santri Dayah Mabdaul Ulum Al Aziziyah dengan juara II dan Beni Supianto Santri Dayah Mini Aceh dengan juara III," kata Alizar saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020).

Lanjutnya, para peraih juara dengan nilai tertinggi juga diberikan insentif pembinaan untuk masing-masing, juara I sebesar Rp.2000.000, juara II, Rp.1.500.000 dan Juara III Rp.1000.000.

"Alhamdulillah santri Dayah Mini Aceh selama tiga tahun berturut-turut mendominasi nilai tertinggi pada uji kompetensi santri tahfidz," ungkapnya. 

Sejauh ini pelaksanaan Program Santri Tahfidz Quran yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir merupakan salah satu program unggulan Disdik Dayah Banda Aceh. 

Dibawah kepemimpinan Wali Kota Banda Aceh H. Aminullah Usman, SE, Ak, MM dan Wakil Wali Kota Drs. Zainal Arifin Wakil Walikota Banda Aceh, program ini bagian dari ikhtiar dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Tahfidz. 

Program santri tahfidz ini juga merupakan hasil dari Rapat Koordinasi (Rakor) pimpinan dayah se-Kota Banda Aceh pertama pada tahun 2018. Hingga kini langkah-langkah strategis dan taktis terus dilakukan guna menjalankan tugas pokok dan fungsi Disdik Dayah Banda Aceh.

Dasar ini pula program santri tahfidz sebagai pilot project Disdik Dayah Banda Aceh yang saat ini diterapkan pada tiga Dayah Salafiyah yaitu; Dayah Mini Aceh dibawah pimpinan Tgk. Umar Rafsanjani, Lc, MA, Dayah Mabdaul Ulum Al-Aziziyah dibawah pimpinan Waled Muhibban, S.Sos.I serta Dayah Darul Fikri Al Waliyah dibawah pimpinan Tgk. Wahyu Mimbar, M.Ag.(Hus/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...