Langsung ke konten utama

Aplikasi SEKEJAP Mudahkan Warga Kota Banda Aceh Lakukan Pengurusan Dokumen Kependudukan



Banda Aceh - Aplikasi SEKEJAP (Semua Kerja Jadi Siap)  inovasi Disdukcapil Kota Banda Aceh yang diciptakan sebagai pengganti front office di Disdukcapil dengan kemudahan dapat mengakses pelayanan kependudukan, catatan sipil dan open data melalui smartphoneyang dapat diakses di manapun. 

Kini aplikasi tersebut sudah dapat dinikmati oleh warga Kota Banda Aceh dalam pengurusan  dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, Disdukcapil Kota Banda Aceh juga kedepannya akan terus melakukan perbaikan atau penambahan pada aplikasi tersebut agar lebih baik.

Nur Ratna (26) warga Gampong Geuceu Komplek mengatakan dirinya menggunakan aplikasi SEKEJAP untuk perubahan elemen data KTP.

“Aplikasi SEKEJAP ini sangat memudahkan karena kita bisa mengurus apa saja kebutuhan dokumen kependudukan tanpa perlu harus ke kantornya, jadi sambil bekerja pun bisa kita urus,”  kata Ratna, Senin (25/01/2021) saat dikonfirmasi melalui telepon.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Neva Zerlinda (34) warga Gampong Lambaro Skep mengatakan aplikasi tersebut sangat membantu dirinya dalam pengurusan perubahan elemen data KK.

“Saya baru tau ada aplikasi karena dengar iklan di radio dan sangat membantu kita sebagai warga Kota Banda Aceh dalam mengurus keperluan seperti KK, KTP dan lain-lain serta benar-benar memudahkan warga terlebih di masa Covid-19 seperti sekarang ini,” kata Neva.

Saat ini, Disdukcapil Kota Banda Aceh melalui aplikasi SEKEJAP tersebut telah memperoleh penghargaan dari Ombudsman Perwakilan Aceh sebagai Organisasi Perangkat Daerah  yang Berinovasi pada Masa Pandemi Covid-19.(Rid/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...