Langsung ke konten utama

Pemko Banda Aceh Imbau Masyarakat untuk Jaga Keindahan Kota





Banda Aceh -28/04/21/Potretonline.com. Pemerintah Kota Banda Aceh kembali mengimbau masyarakat untuk tidak menempel reklame/ spanduk sembarangan.

Hal itu disampaikan oleh Kepada Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh Hamdani di kantornya, Rabu (28/4/2021).

Ia menyebutkan beberapa tempat pemasangan spanduk/reklame yang dilarang sesuai dengan Peraturan Wali Kota Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame, diantaranya, pemasangan lampu jalan, pagar taman dan memaku spanduk/reklame di pohon-pohon. 

“Dimana-mana ada spanduk, maka wajah kota tidak terlihat indah dan terkesan semrawut,” pungkasnya.

Selain itu, tren pemasangan papan bunga ucapan selamat juga acap kali melintang dan dilengketkan di pagar/pohon taman median jalan. 

“Ini sangat mengganggu keindahan kota karena menutupi taman dan telah merusak pagar median jalan,” lanjutnya.

Ia menilai, pemasangan spanduk di perkotaan juga dinilai kurang efektif dengan kondisi era digital saat ini, justeru spanduk/reklame tersebut selain menghabiskan biaya yang kini dianggap tidak relevan di masa pandemi. 

Katanya, mengurangi keindahan juga menimbulkan banyak sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). “Isi pesan/reklame juga bisa disampaikan melalui medsos dan media elektronik lainnya, yang kini semua orang saat ini memiliki gawai masing-masing, dengan demikian kita lebih arif terhadap keindahan kota dan ramah lingkungan,” katanya.

Untuk itu ia berharap agar pemasangan spanduk/reklame dapat lebih tertib dan dipatuhi sesuai dengan Perwal Nomor 7 Tahun 2012 dan berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Banda Aceh agar Banda Aceh semakin indah dan mendukung Pariwisata Banda Aceh demi terwujudnya Kota Banda Aceh yang Gemilang dalam Bingkai Syariah.(Ah/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...