Langsung ke konten utama

Sekda Kota Banda Aceh: Penilaian SPBE 2021 Harapkan Di Atas Target



*Semua OPD Diharapkan Serius

Banda Aceh - Sekretaris Daerah (Sekda) Banda Aceh Amiruddin, S.E, M. Si berharap kepada seluruh OPD dan bagian-bagian yang terlibat agar serius dalam persiapan penilaian SPBE tahun ini.

"Tahun ini, target SPBE 2,9. Mudah-mudahan bisa melebihi target, meskipun tidak signifikan," ungkapnya, saat menyampaikan arahan dalam rangka rapat persiapan wawancara penilaian SPBE Tahun 2021, di ruang Rapat Sekdako, Jumat (27/8/2021). 

Sekda Kota Banda Aceh Amiruddin mengatakan bahwa semua OPD harus sama-sama serius, di upload data pertama Kota Banda Aceh sudah mendapat nilai yang baik, ini nanti harus dilakukan pengecekan kembali.

"Saat penilaian nanti akan ditanyakan data lengkap dengan bukti dokumen-dokumen lainnya. Ada kemungkinan bergeser pertanyaan, kita harus siap, juga disiapkan operator yang mengerti persoalan ini. Sebisa mungkin nilai kita pertahankan,” tegas Amiruddin.

Kepala Diskominfotik Kota Banda Aceh Fadhil, S. Sos, MM sebagai salah satu tim koordinator SPBE yang merupakan PIC pada kegiatan evaluasi SPBE saat rapat mengatakan, tujuan diadakan rapat ini untuk membahas terhadap penilaian SPBE yang akan dilaksanakan pada 2 September mendatang.

“Tahun lalu kita sudah dinilai 2,87 dari target 2.8. Mari bersama-sama untuk bisa dipertahankan InsyaAllah nilai kita akan terlampaui,” sebutnya. 

Agenda wawancara SPBE akan dilaksanakan pada Kamis, 2 September 2021 pukul 10:00 - 12:00 siang hari. Semua dokumen dan aplikasi yang disertakan pada pengumpulan eviden dapat berupa video ataupun link.

Rapat tersebut turut terlibat beberapa OPD yaitu, Diskominfotik Banda Aceh, BKPSDM, Inspektorat, Dispersip Banda Aceh, DMPTSP, Bappeda, Bag. Organisasi, Bag. ULP, Bag. Hukum dan BPKK Kota Banda Aceh.(Hus/Hz)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...