Langsung ke konten utama

Program Wakaf Pangan Laut Produktif Hadir Perdana, ACT Sosialisasikan Ke Masyarakat Ie Suum Aceh Besar



Aceh Besar –Potreronline.com, 19/09/21. Kesejahteraan masyarakat berbasis wakaf produktif masih terus dimasifkan. Agar mendorong kemandirian dan ekonomi masyarakat, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh - Global Wakaf melakukan sosialisasi Wakaf Pangan Laut Produktif (WPLP) kepada masyarakat Ie Suum, Aceh Besar (18/9/2021).

Keberadaan wakaf berperan dalam perbaikan kondisi sosial dan ekonomi yang kian menurun. Beberapa diantaranya adalah sektor UMKM dan perikanan.

Dalam pertemuan yang menghadirkan masyarakat dari dua gampong tersebut, yaitu dari Gampong Ie Suum dan Lamreh, membuahkan beberapa program berbasis kelompok kerja masyarakat berbasiskan wakaf produktif.

“Wakaf Pangan Laut Produktif program pemberdayaan dari Global Wakaf - ACT yang fokus pada pemberdayaan nelayan  untuk meningkatkan produksi hasil laut dan pemasaran sehingga dapat meningkatkan perekonomian nelayan,” jelas Rikar Maulana, Staf Program ACT Aceh saat menjelaskan program tersebut ke masyarakat yang hadir.

Program ini perdana disosialisasikan di Aceh oleh ACT. Untuk Aceh, WPLP dikembangkan melalui mitra luar negeri Global Giving, dengan pendistribusian bibit bayi lobster air tawar dan ikan patin. 

“Saat ini WPLP dikembangkan di Kawasan Wakaf Terpadu (KWT) yang dikelola oleh ACT, yaitu di Barbate dan Seulawah, tepatnya di Gampong Paya Keureuleh. Di KWT Barbate akan diaktifkan 5 kolam dan di KWT Seulawah ada 2 kolam dengan tiap kolamnya dikelola oleh kelompok kerja masyarakat setempat,” tambahnya.

Kelompok kerja masyarakat di kolam KWT Barbate menggandeng masyarakat dari 2 gampong, yaitu Gampong Ie Suum dan Gampong Lamreh. Pendistribusian bibit perdana akan dilaksanakan insyaAllah pada Rabu mendatang (22/9/2021).

Keuchik Gampong Ie Suum Afitrullah mengatakan bahwa ACT sudah banyak membantu masyarakat di Ie Suum. Sehingga dengan adanya program baru ini yang memberdayakan masyarakat setempat, membuat kami menjadi antusias.

Pada sosialisasi ini ACT-Global Wakaf memberikan pengetahuan bagaimana sistem wakaf produktif ini bekerja sehingga akan mempermudah dalam pelaksanaan nanti ketika bibitnya sudah datang. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...