Langsung ke konten utama

Puspaga Kota Banda Aceh Bagi Tips Bagi Anda yang Ingin Menikah



*Jangan Dikit-dikit Cerai

Banda Aceh - Selain memantapkan hati mengenai calon pasangan yang Anda pilih untuk menikah dan hidup bahagia selamanya, ada beberapa hal yang penting menjadi persiapan sebelum menikah. Menikah bukanlah hal yang mudah dilalui (tapi jugg bukan untuk ditakuti). Anda sendiri harus memiliki beberapa pertimbangan (persiapan)  sebelum masuk ke jenjang yang lebih serius dengan pasangan. Hal apa yang harus Anda pikirkan dan putuskan sebelum menikah?

Nah, menjawab persoalan tersebut, Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Banda Aceh turut berbagi tips bagi Anda yang hendak melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Koordinator Psikolog/Konselor PUSPAGA Kota Banda Aceh Hanna Amalia, M.Psi menyebutkan ada beberapa tips yang harus dipersiapkan ketika anda hendak menikah. Menurutnya, selain mempersiapkan fisik dan materi menjelang pernikahan, hal penting lainnya adalah persiapan mental menghadapi pernikahan (salah satu persiapan mental adalah dengan mempelajari ilmu- ilmu yang berkaitan dengan pernikahan)

Selain itu, hal lain yang harus dipersiapkan ialah pemahaman mengenai hiruk-pikuk kehidupan dalam rumah tangga.

"Jadi artinya kalau memang sudah siap menikah mulai rajin-rajin cari seminar atau ilmu-ilmu terkait kehidupan setelah menikah," ungkapnya dalam kegiatan konseling pranikah, di sekretariat PUSPAGA, Rabu (15/9/2021). 

Hal lain yang tak kalah penting kata Hanna ialah menyamakan visi dan misi dengan pasangan anda. Pasalnya, kalau visi misinya sudah berbeda itu akan sulit.

"Ibarat kita ingin pergi tapi tujuannya tidak sama, yang satu ke gunung satunya lagi ke laut, pasti sulit," lanjutnya.

Menurutnya, permasalahan dalam keluarga itu pasti akan selalu ada, namun yang paling penting ialah cara menghadapinya dan meminimalisir terjadinya permasalahan.

"Paling tidak kita bisa meminimalisir dan menghadapi permasalahan yang ada. Jadi tidak ujung-ujungnya dikit-dikit cerai."(Ah/Hz)

Foto:Koordinator Psikolog/Konselor PUSPAGA Kota Banda Aceh Hanna Amalia, M.Psi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...