Langsung ke konten utama

BUPATI ABDYA HADIRI WISUDA TAHFIZ SDIT MUHAMMADIYAH MANGGENG



Manggeng, Potretonline.com, 31/10/21. SDIT Muhammadiyah Manggeng. Sabtu, 30/10/21 menggelar acara wisuda akbar Tahfiz Quran ke 1 yang berlangsung di halaman Mesjid At-Taqwa Manggeng Aceh Barat Daya yang juga merupakan pekarangan SDIT tersebut. Acara yang dimulai sejak pagi berlangsung khidmat meski diguyur hujan. Dalam acara yang baru pertama kali digelar ini, turut hadir bapak Bupati, Akmal Ibrahim, SH. didampingi ketua DPRK, Nurdianto. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jauhari, S. Pd. Kepala Dinas Syariat Islam, Ubaidillah serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Barat Daya 


Ketua panitia Faiza Warahmah dalam laporannya menyampaikan sebanyak 20 orang siswa yang diwisudakan merupakan siswa tingkat kelas 1 hingga kelas 3 SDIT. Siswa tersebut telah menyelesaikan hafalan juz 30 dan juz 29 dalam satu bulan terakhir. Mereka juga telah melalui ujian tasmi' dengan 19 siswa mendapat nilai kelulusan jayyid jiddan (Baik sekali) dan 1 di antaranya mendapat nilai mumtaz (Istimewa)

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Manggeng Drs. Said Firdaus dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Ketua DPRK serta Donatur yang telah membantu dalam menyukseskan acara ini. Beliau juga menyampaikan para orang tua siswa SDIT begitu antusias menghadiri acara wisuda perdana ini guna menyaksikan anak-anak mereka yang akan diwisuda. 

Dalam arahannya, Bapak Bupati menyampaikan rasa senangnya terhadap SDIT Muhammadiyah Manggeng yang mengutamakan pembelajaran Al-Quran. Selain itu beliau menyampaikan bahwa pemerintah akan terus membantu dan mendukung untuk kemajuan sekolah Islam di Aceh Barat Daya serta berharap semoga sekolah ini dapat mencetak generasi muda menghafal Quran dan berakhlak dan menjadi kebanggaan orang tua mereka.


Kontributor: Ustazah Nadia Febrianti, SE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...