Langsung ke konten utama

MUHKI ACEH Kunjungi Lokasi Banjir Bandang di Tangse, Pidie



Tangse, Potretonline.com, 31/10/21. Muasyarah Habib dan Kiay Indonesia (MUHKI) Aceh melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Tangse dan menyerahkan bantuan seadanya pada masa panik untuk korban banjir di Kemukiman Layan, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Sabtu (30/10/2021).

Safiah Sekretaris DPD MUHKI Aceh bersama Cut Asmaul Husna, Ketua Bidang Sosial dan Mitigasi Bencana yang juga dosen FISIP Universitas Teuku Umar beserta Sirajul Munir, Ketua Bidang Koperasi dan UMKM, berangkat ke Lokasi banjir dengan membawa bantuan seadanya untuk mengatasi kebutuhan sementara warga yang sedang membersihkan rumahnya di Gampong Peunalom I, Peunalom II dan Gampong Layan.


Hujan deras yang mengguyur Tangse Jumat malam mengakibatkan banjir bandang di tiga Gampong, di Kemukiman Layan. Sejumlah Infrastruktur di tiga gampong tersebut rusak parah. Badan jalan rusak di sembilan titik, 40 unit rumah warga, induk iragasi 2 unit, saluran irigasi 2 unit, bak penampung air bersih 1 unit, saluran air bersih 1000 meter, satu jembatan rusak dan ada lahan persawahan masyarakat rusak akibat banjir bandang.


Cut Asmaul Husna menyampaikan bahwa ke depan perlu dipikirkan mitigasi bencana untuk wilayah ini, karena setiap tahun jika banjir melanda, Kemukiman Layan ini sangat rawan, dan saat ini Gampong Peunalom II terisolir dari akses alat transportasi kendaraan roda empat dan sulit dilalui roda dua.” Kita khawatir jika ada yang sakit, maka tidak dapat dilalui Ambulance dan mobil yang mengangkut barang serta orang, sehingga perlu segera dibangun infrastruktur untuk daerah ini. Pemerintah dan pemangku kepentingan yang terkait harus melakukan sesuatu untuk jangka panjang dalam mengatasi banjir ini, tidak hanya penanganan pasca banjir, tapi penting untuk mitigasi bencana tentang menjaga hutan, kepedulian lingkungan serta penanganan infrastruktur. Roda ekonomi juga terganggu kata Sirajul Munir yang juga Pengurus Bara JP Aceh, sehingga harus disikapi segera oleh semua pihak yang terkait, tambahnya.


Safiah menambahkan kehadiran MUHKI Aceh tidak direncanakan, tapi spotanitas, begitu mendengar adanya musibah banjir dan melihat video serta foto yang dikirim oleh warga. “ Kebetulan saat itu juga Kabid Sosial dan Bencana MUHKI sedang di Pidie. Kita terus menuju lokasi dengan menyiapkan bantuan seadanya untuk kebutuhan masyarakat di sana” Di lokasi juga sudah ada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pidie yang sedang melakukan pendataan secara rinci terhadap dampak dari banjir bandang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...