Langsung ke konten utama

Semangat Bangsa Milenial Muda di Hari Sumpah Pemuda



Oleh Meliana Eka Suci


Pada tahun 2021 ini, usia Sumpah pemuda sudah mencapai angka 93 tahun sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda di Batavia atau sekarang kita sebut Jakarta, yang diselenggarakan selama dua hari, tanggal 27-28 Oktober.  Setiap tanggal 28 Oktober kita bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Kita sebagai bangsa Indonesia yang berjiwa muda tidak seharusnya hanya menurut apa kata orang yang menyuruh kita untuk melakukan ini dan itu. Seharusnya kita sebagai bangsa muda Indonesia, memiliki jiwa muda membara.


Dengan jiwa muda yang kita miliki, semangat yang membara dalam raga kita akan menggelora untuk mewujudkan tekad untuk meraih cita-cita yang ingin kita raih. Lakukanlah apa yang terbaik untuk diri sendiri. Jangan mudah terpancing oleh perkataan orang lain yang membuat semangat kita  menurun. 


Jika merasa keadaan sedang tidak baik-baik saja, istirahatlah sejenak. Tetapi jangan putus semangat untuk cita-cita yang ingin kita capai. “Bangkit”, adalah satu kata yang sangat bermakna untuk menyongsong hari esok yang telah menanti untuk kita perjuangkan. Tidak hanya tekat yang harus kita bangkitkan, tetapi harus dengan aksi yang powerfullagar bisa menjadi paket komplit.


Jadi, sebagai bangsa milenial muda terapkan pada diri sendiri untuk mempunyai jiwa muda yang berkobar dan selalu terpacu untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Jangan mudah putus asa untuk mencapai apa yang ingin dicapai. Tanpa tekat yang bulat dari dalam diri dan usaha penuh yang tanpa lelah, jangan berharap untuk meraih pencapaian yang maksimal. Semangat selalu bangsa Indonesia, terutama para jiwa-jiwa muda yang membara untuk mencapai cita-cita. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun, semoga semangat yang berbokar tidak akan pernah surut dalam diri bangsa Indonesia.

 

 

Meliana Eka Suci, kelahiran Sragen 13 Oktober 2000. Sekarang menjadi mahasiswi semester 5 Pendidikan Bahasa Jawa di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...