Langsung ke konten utama

Kedermawanan Sedekah Pagi bersama ACT, Puluhan Anak Yatim di MIN 1 Banda Aceh Dapat Santunan




Banda Aceh Potretonline.com, 24/11/21. – Kolaborasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dengan MIN 1 Banda Aceh dalam menumbuhkan sifat dermawan para siswa mulai menunjukkan hasil. Rabu (24/11), ACT Aceh menyalurkan santunan untuk anak yatim pada Perayaan Maulid Nabi di MIN 1 Banda Aceh. Santunan ini merupakan hasil dari kedermawanan para siswa yang rutin berdekah di celengan Sedekah Pagi ACT.

Celengan Sedekah Pagi merupakan salah satu program ACT sebagai sarana edukasi di sekolah untuk membiasakan sifat dermawan sejak dini. Seribu lebih siswa di MIN 1 Banda Aceh rutin bersedekah di celengan kelas setiap pagi, dan pada perayaan Maulid Nabi ini, hasil dari sedekah anak-anak sekolah MIN 1 Banda Aceh ini disalurkan untuk puluhan anak yatim yang juga bersekolah di sana. 

“Alhamdulillah ACT bersama MIN 1 Banda Aceh, hari ini menyantuni puluhan anak yatim yang ada di sekolah ini. Dimana santunan yang terkumpul ini berasal dari anak-anak yang bersekolah disini, dan disalurkan untuk anak-anak yatim di MIN 1 Banda Aceh juga. Jadi dari mereka untuk mereka,” ujar Zulfurqan selaku Kepala Cabang ACT Aceh.

Ia juga menambahkan bahwa hal ini dilakukan pada momen perayaan Maulid Nabi dalam rangka mengikuti tuntunan Rasul untuk menyantuni anak yatim. 

Acara ini turut menghadirkan penceramah lokal yaitu Ustadz Umar Ismail dengan mengusung tema ‘Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Membentuk Pribadi Cerdas Berakhlak Mulia’.

Ustadz Umar menyampaikan kalau ingin menjadi anak yang shalih maka harus banyak bersedekah, kalau ingin punya anak yg sholeh juga harus banyak bersedekah. Bersedekah adalah perbuatan yang sangat dicintai oleh Allah dan Rasulullah.

“Kami bersyukur atas suksesnya pelaksanaan kegiatan ini. Kami juga sangat senang dan berterima kasih kepada ACT atas kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan maulid kali ini,” ujar Cut Sofya selaku kepala sekolah MIN 1 Banda Aceh. Ia berharap kerjasama ACT dan MIN 1 Banda Aceh akan terus terjalin kedepan.

ACT Aceh terus berikhtiar memelihara anak yatim dengan memberi santunan hingga membantu pembangunan pesantren yang menampung santri yatim dan dhuafa. Semua bantuan ini berasal dari para dermawan.

“Kita sangat perlu membantu anak yatim, apalagi yang masih duduk di bangku pendidikan agar mereka dapat menyongsong masa depan yang cerah,” ujar Zulfurqan. Ia juga mengajak, “Mari kita bantu anak yatim dengan sedekah terbaik kita.” Salurkan sedekah terbaik sahabat dermawan melalui rekening BSI 7089786023 atau Bank Aceh Syariah 01001930009205 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasikan donasi sahabat dermawan melalui DM Instagram @act_aceh atau whatsapp 082283269008. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...