Langsung ke konten utama

Metode Parenting dalam Menghadapi Degradasi Moral Remaja Masa Kini



Oleh Marantika Fajar Wati
Berdomisili di Jawa Barat

Menjadi orang tua bukan tentang mendidik anaknya untuk menjadi yang kaya harta, tapi juga kaya iman. Lantas, bagaimana metode parenting dalam menghadapi era globalisasi yang menyebabkan degradasi moral untuk remaja masa kini? Bagaimana membentuk karakter anak menjadi generasi rabbani? Melalui artikel ini, saya akan mencoba menjawab gelisah pada hati orang tua.

Parenting, sejatinya bukan mengenai cara mendidik anak, tapi mengenai bagaimana mendidik orang tua agar mengarahkan anaknya menjadi lebih baik. Sebaik-baik generasi adalah generasi zaman Rasulullah, karena generasi pada zaman tersebut mendapatkan contoh dari manusia mulia, kekasih Allah. Maka, saya akan memaparkan metode parenting berbasis fitrah dan akhlaq pada masa itu. Terdapat empat fitrah yang harus terpenuhi dalam perkembangan anak dari lahir hingga remaja. Empat fitrah tersebut diantaranya Fitrah Keimanan, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat dan Fitrah Seksualitas.

Setiap anak lahir dalam keadaan telah bersaksi bahwa Allah sebagai Tuhan alam semesta. Setiap anak adalah pembelajar sejati yang tangguh dan hebat. Setiap anak adalah unik, memiliki potensi produktif yang akan membawa pengaruh positif pada peradaban. Dan, setiap anak dilahirkandalam keadaan perempuan atau laki-laki, tidak ada yang lainnya, fitrah kelelakian akan berkembang menjadi fitrah keayahan, sementara fitrah keperempuanan akan berkembang menjadi fitrah kebundaan.

Metode parenting dapat mulai diterapkan saat anak pertama kalinya melihat dunia. Dari usia anak 0-6 tahun, orang tua harus dengan cermat menerapkan empat fitrah disaat anak kaya akan pengalaman sensorik dan motorik serta tinggi imajinasi. Hubungan yang diterapkan antara orang tua dan anak ialah antara fasilitator dengan pemain. Usia ini adalah masa keemasan untuk mendidik fitrah keimanan. Sebagai orang tua, dapat melakukan pengenalan dan membangkitkan kesadaran bahwa Allah sebagai Tuhan yang Menciptai, Memberi Rizki dan Merajai Alam Semesta dengan memberikan keteladanan, kisah inspiratif dan rasa cinta terhadap Allah. Fitrah belajar yang dapat diterapkan pada usia ini adalah dengan membangktkan logika dasar dan nalar melalui bahasa ibu, belajar bersama alam dan kehidupan, membayangkan hal-hal positif tentang alam, tentang belajar dan tentang kehidupan.

Mengenalkan anak dengan fitrah bakatnya pada usia 0-6 tahun dapat dilakukan dengan membangkitkan kesadaran bakat melalui beragam aktifitas dan wawasan, orang tua juga dapat mendokumentasikan semua aktifitas yang dilakukan sang buah hati. Berbeda dengan tiga fitrah sebelumnya, fitrah seksualitas dapat dibagi menjadi tiga tahapan untuk umur 0-6 tahun. Pada usia 0-2 tahun, anak lebih dekat dengan ibunya karena masih menyusui. Usia 3-6 tahun anak didekatkan dengan kedua orang tuanya. Dan, dari usia 3 tahun, anak harus dibiasakan untuk memiliki kejelasan identitas dalam bersikap, berbicara dan dapat membedakan laki-laki dan perempuan, hal ini dapat dilakukan dari cara yang sederhana, dimulai dari pakaian dan membedakan toilet.

Beranjak pada masa perkembangan pre-aqilbaligh 1, yaitu pada usia 7-10 tahun. Seorang anak kini tengah belajar segala hal, mengenal simbol, peraturan, pendidikan dan dunia alam. Hubungan yang dapat terbentuk antara anak dan orang tua adalah orang tua sebagai pemandu sedangkan anak sebagai pembelajar dan penjelajah.

Dalam fitrah keimanan usia 7-10 tahun ini, anak tidak lagi dikenalkan dengan keteladanan tetapi harus mulai mencontoh keteladanan, mengenal nilai ajaran islam dan mengenal perintah dan larangan untuk memiliki kesadaran Allah sebagai Tuhan yang Maha Bijaksana. Pada masa ini, merupakan masa keemasan untuk mendidik fitrah belajar dan bernalar. Orang tua dapat membangkitkan semangat belajar dengan belajar dari alam dan kehidupan, belajar bersama kehidupan, inspirasi tentang riset dan nalar dan mencoba mengunjungi tempat-tempat umum seperti museum, alam, pasar dan mengenalkan pada komunitas.

Fitrah bakat yang terdapat pada usia 7-10 tahun, dimulai dari mengenalkan anak dengan bakatnya dan mulai membuat pemetaan bakat, membuat portofolio rencana kepedulian, memvisualisasikan mimpi dan mencoba bakat-bakat yang ada dalam dirinya. Sebagai orang tua dapat mendokumentasikan dan membuat portofolio bakat sang anak. Sementara, untuk fitrah seksualitas pada usia ini dapat mendekatkan anak sesuai dengan jenis kelamin agar dapat mengenal peran-peran sosialnya.

Setelah melalui masa perkembangan pre-aqilbaligh 1, dilanjutkan dengan masa pre-aqilbaligh 2 pada usia 10-14 tahun. Orang tua dapat memposisikan dirinya sebagai pelatih dan mentor untuk anaknya, untuk mengenalkan kehidupan yang keras. Fitrah keimanan yang diterapkan pada usia ini yaitu membangkitkan kesadaran bahwa Tiada Tuhan selain Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan mencontoh dan memberi keteladanan serta konsisten dan ridha dengan perintah dan larangan Allah.

Fitrah belajar yang diterapkan yaitu dengan mewujudkan kompetensi belajar Al-Qur’an, mengenal karya sastra, melakukan riset dan penalaran dan membuat Project berdasarkan inovasi. Pada usia 10-14 tahun ini merupakan masa keemasan untuk fitrah bakat dan kepemimpinan, anak dapat mewujudkan kompetensi karakter penampilan dan karakter moral melalui belajar bersama ahlinya. Pada usia 10-14 tahun ini, fitrah seksualitas yang dilakukan untuk anak ialah dengan memisah kamar tidurnya, anak laki-laki mulai didekatkan kepada ibunya dan anak perempuan didekatkan kepada ayahnya, agar orang tua dapat menjadi rujukan pertama tentang lawan jenisnya serta anak dapat menemukan sosok ideal pada lawan jenisnya pada orang tuanya.

Setelah melalui masa-masa tersebut, anak mulai memasuki masa setelah aqilbaligh yaitu usia >15 tahun. Pada usia ini, anak mulai menyiapkan kariernya dan mulai mandiri mengembangkan bisnisnya sendiri. Peran orang tua pada masa ini yaitu sebagai partner untuk anaknya. Anak sudah bisa mengambil peran dan tanggung jawab orang dewasa disekitarnya.

Fitrah keimanan pada anak setelah masa aqilbaligh adalah memiliki akhlaq pada Allah dan menyempurnakan akhlaq lainnya serta menjadi orang ynag berakhlaq mulia, tunduk dan taat pada Penciptanya. Fitrah belajar yang diterapkan pada usia ini yaitu anak menjadi sosok yang inovatif dan memiliki peran sebagai pemberi kebaikan untuk sekitarnya.Fitrah bakat yang diterapkan pada usia ini adalah seorang anak memiliki peran memberi solusi bagi permasalahan di sekitar dan dapat menjadi sosok yang berkarya karena bakat yang dimiliki. Dan fitrah seksualitas yang diterapkan pada usia ini adalah menjadi sosok yang dewasa dengan peran keayahan dan peran keibuan yang kokoh.

Seringkali, orang tua bersikap egois dan mengintervensi hidup anaknya, menganggap apa yang dipilihkan yang terbaik tanpa memikirkan apakah hal tersebut sesuai untuk anaknya. Padahal, sejatinya setiap anak memiliki fitrahnya sejak kecil. Remaja yang baik, biasanya dibentuk dari masa kecil yang baik. Kenakalan ramaja kemungkinan disebabkan oleh fitrah masa kecil anak yang belum terpenuhi. Untuk itu, sebagai orang tua yang cermat, mulailah dari sekarang menerapkan fitrah yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...